Kelompok-kelompok pro-Israel tuding penerbit Belanda menyebarkan "propaganda Palestina"

Kelompok pro-Israel mengklaim buku teks yang disiapkan oleh penerbit Belanda berisi "pemalsuan historis"

BY 4adminEdited Thu,14 Feb 2019,12:52 PM

Amsterdam, SPNA - Penerbit asal Belanda, yang membuat buku pelajaran sekolah di Belanda, mendapat serangan dari kelompok pro-Israel, yang menuduh perusahaan penerbitan tersebut menjajakan "propaganda Palestina".

Likoed Nederland, cabang Belanda dari partai sayap kanan yang berkuasa di Israel, mengklaim bahwa buku pelajaran yang dibuat oleh Nordhoff Publishers mengandung "pemalsuan historis" dan "dibaca seperti propaganda Palestina".

Plein M, buku teks ilmu sosial yang dipersiapkan Nordhoff untuk sekolah-sekolah pendidikan tingkat menengah menyoroti pentingnya Yerusalem bagi umat Islam dan Kristen tanpa menyebut Yudaisme.

Perusahaan penerbitan itu belum menanggapi kritik tersebut. Ini bukan pertama kalinya perusahaan itu dikritik oleh lobi pro-Israel.

Pada 2015, setelah tuduhan dari kelompok pro-Israel, penerbit yang sama membela buku teks sejarah yang mereka terbitkan dengan menyatakan bahwa Israel muncul setelah “milisi Yahudi melakukan pembunuhan di desa-desa Arab, dan ratusan ribu warga Palestina melarikan diri dan menetap di kamp-kamp pengungsi di seluruh wilayah pinggiran."

Ketegangan Palestina-Israel bukanlah hal baru di Belanda.

Baru-baru ini, pemerintah Belanda menyatakan bahwa mereka akan segera mulai mengakui Gaza, Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur, sebagai tempat kelahiran orang-orang Palestina yang lahir di negara itu setelah Israel didirikan.

Namun, keputusan pemerintah tampaknya tidak termotivasi secara ideologis. Menurut laporan oleh situs berita lokal harian Volkskrant, Belanda melakukan hal itu dengan tujuan untuk mencegah dituntut di Pengadilan Eropa.

Keputusan itu dikeluarkan setelah seorang warga negara Belanda asal Palestina menuntut Belanda di Pengadilan Eropa, meminta hak untuk mendaftarkan tempat kelahirannya sebagai warga Palestina dan bukan sebagai Israel.

Negara ini juga mendukung solusi dua negara untuk konflik Palestina-Israel, yang akan memungkinkan dua negara untuk hidup secara damai, tetapi tidak secara resmi mengakui negara Palestina.

(T.RA/S: TRT World)

leave a reply
Posting terakhir