Jalur Gaza, SPNA - Mantan Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman mengatakan bahwa perang berikutnya di Gaza akan menjadi perang terakhir.

“Saya sudah memperingatakan bahwa Gaza adalah wilayah yang paling panas akibat demonstrasi  Great March of Return sejak setahun lalu, ’’ seperti dikutip Jeruselem Post, Jum’at (15/02/2019).

“Yang terpenting bukanlah perang yang akan terjadi di Gaza, namun kapan akan terjadi, ‘’ tambahnya.

Lieberman juga memprotes tindakan yang diambil pemerintahan Netanyahu yang dianggapnya mendukung Hamas melalui suplai bantuan Qatar dan bahan bakar ke Jalur Gaza serta memperluas areal tangkapan ikan.

“IDF harus menyerang Hamas habis-habisan. Kita harus menghancurkan seluruh rencana mereka. Jika langkah ini tidak diambil maka Israel akan menghadapi perang abadi, ‘’ tutupnya.

Lieberman sebelumnya telah mundur dari jabatannya untuk memprotes  gencatan senjata dengan Hamas yang mengakhiri agresi militer Israel di Gaza November lalu.

Jalur Gaza adalah wilayah yang terisoliasi akibat blokade yang telah berlangsung selama lebih dari 11 tahun.

Di masa itu, Gaza hancur lebur akibat 3 perang besar tahun 2009, 2012 serta 2014 yang melumpuhkan seluruh sektor kehidupan di Gaza.

Situasi ini diperparah setelah Pemerintah AS bulan lalu menghentikan donasinya terhadap Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA yang merupakan tulang punggung sebagian besar rakyat Gaza.

Akibatnya,  warga Gaza menggelar aski masal “Great March of Return”, menuntut Israel untuk menghapus blokade yang membuat warga Gaza sengsara serta memulangkan pengungsi Palestina ke tanah air.

Serangan dan tindak kekerasan pasukan pertahanan Israel (IDF) terhadap warga Gaza sejak 30 Maret 2018 silam diperkirakan menelan lebih dari 200 lebih korban jiwa.

 (T.RS/S:Maannews)