Gaza gelar pameran seni dan kerajinan tangan lokal

Pameran tersebut bertujuan mempromosikan produk lokal serta mempromosikannya ke pasar internasional. Hal ini demi menunjang perekonomian Gaza serta mendukung para pengrajin di sektor tersebut.

BY 4adminEdited Mon,18 Feb 2019,12:20 PM

Jalur Gaza, SPNA - Sejumlah perusahaan Palestina di Jalur Gaza kembali menggelar pameran seni kerajinan tangan lokal di auditorium Shalihat, pantai Gaza, Kamis (14/02/2019).

Pameran tersebut bertujuan mempromosikan produk lokal serta mempromosikannya ke pasar internasional. Hal ini demi menunjang perekonomian Gaza serta mendukung para pengrajin di sektor tersebut.

Berdasarkan keterangan Profesor Hiba Al-Hindi, 130 stand disiapkan untuk menawarkan berbagai jenis kerajinan tangan lokal seperti sulaman, pakaian, bunga, kosmetik hingga makanan. Dia juga menjelaskan bahwa pameran tersebut digelar secara berkala.

Al-Hindi juga menyampaikan harapannya agar acara seperti ini mendapatkan sokongan demi meningkatkan perekonomian lokal dan para pengrajin di Jalur Gaza.

Seorang pengrajin sulam, Najla Jabr menjelaskan kepada Koresponden Suara Palestina bahwa profesinya tersebut adalah pintu rejeki baginya.

“Saya menopang hidup melalui menyulam. Kami berharap pameran seperti ini akan terus berlangsung serta mendapat dukungan luas,  demi menunjang perekonomian warga Gaza yang hidup dibawah blokade Israel.’

Jalur Gaza adalah wilayah yang terisoliasi akibat blokade yang telah berlangsung selama lebih dari 11 tahun. Di masa itu, Gaza hancur lebur akibat 3 perang besar tahun 2009, 2012 serta 2014 yang melumpuhkan seluruh sektor kehidupan di Gaza.

Sejak pemerintah Israel mengisolasi Gaza, tingkat kemiskinan Gaza bertambah pesat. Tercatat 53% warga Gaza hidup di bawah garis kemiskinan. Sebagian besar dari mereka tidak mampu menghidupi keluarganya.

Awal 2018 lalu, Sekjen PBB, Antonio Guterres telah menegaskan bahwa Gaza yang memiliki populasi dua juta jiwa tersebut akan menjadi wilayah tak layak huni pada tahun 2020.

Sementara itu, Profesor Hubungan Internasional Universitas Oxford, Avi Shlaim mengatakan bahwa Israel telah mengubah Jalur Gaza menjadi penjara terbesar di dunia.

Dalam sebuah artikel yang dirilis The Guardian dalam peringatan 10 tahun operasi “Cast Leads”, sejarawan Yahudi tersebut mengatakan bahwa sampai saat ini pemerintah Israel masih menggunakan cara-cara brutal dalam menghadapi warga Gaza.

(T.RS/Nuruddin Jamal Al-Harazin)

leave a reply
Posting terakhir