Sana'a, SPNA - Ribuan orang Yaman, Minggu (17/02/2019), berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa di seluruh negeri, termasuk ibukota Sana'a, guna menolak normalisasi hubungan dengan Israel dan upaya untuk melikuidasi tujuan Palestina.
Para peserta menolak apa yang mereka sebut "pertemuan mencurigakan" dan langkah-langkah menuju normalisasi oleh Menteri Luar Negeri Khalid Yamani pada Konferensi Warsawa yang berlangsung di ibukota Polandia pekan lalu. Mereka juga menekankan bahwa langkah-langkah itu tidak mewakili pandangan rakyat Yaman, yang dikenal telah lama mendukung rakyat Palestina.
Ketua Komite Revolusi Tertinggi Houthi, Muhammad Ali Al-Houthi, mengatakan aliansi dengan Israel itu tercela, menggambarkan Konferensi Warsawa sebagai pertemuan "Amerika-Israel" dan bukan pertemuan Arab atau Islam.
"Kami merasa terhormat menjadi sekutu kelompok Perlawanan Islam," Al-Houthi mengatakan kepada pengunjuk rasa di Sana'a. Menteri Penerangan Sana'a, Daifallah Al-Shami, juga berbicara kepada para pengunjuk rasa, dengan mengatakan "Yaman harus memilih antara (Perdana Menteri Israel Benyamin) dan pengkhianat Netanyahu." Ia menekankan bahwa warga Yaman tidak akan menyerahkan Masjid Al-Aqsa dan tempat suci kota Yerusalem.
(T.RA/S: MEMO)