Jalur Gaza, SPNA - Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza dan MER-C Indonesia kembali membahas tahap akhir proyek perluasan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza.
Wakil Menkes Gaza, Dr. Yousif H. Abu El-Reesh mengatakan bahwa rencana perluasan rumah sakit Gaza bertujuan untuk meningkatkan layanan kesehatan kepada pasien Gaza. Proyek tersebut mencakup pembangunan Unit Dialisis untuk pertama kali yang akan melayani 30% penderita gagal ginjal ditambah proyek layanan untuk ibu dan anak-anak. Proyek pembantunan lanjutan sepenuhnya dibangun oleh para ahli bangunan didatangkan langsung dari Indonesia berjumlah 28 orang, kini sedang berada di Gaza.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Suara Palestina, Dr. Abu El-Reesh menjelaskan berbagai layanan kesehatan yang diberikan kepada pasien. Sejak diresmikan 4 tahun lalu, Rumah Sakit Indonesia telah memainkan peran penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Gaza, terangnya.
Dr. Abu El Reesh juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah dan Rakyat Indonesia khususnya kepada Lembaga kemanusiaan Medical Rescue Emergency Committee (MER-C) Indonesia yang diwakili Ir.Faried Thalib yang mensponsori proyek tersebut dalam misi solidaritas dan kemanusiaan di Palestina.
Jalur Gaza adalah wilayah krisis yang telah menjadi pusat konflik sejak beberapa dekade terakhir. Kampung halaman Imam Syafi’i ini diduduki Israel pada tahun 1967, tepat 19 tahun setelah negara Zionis tersebut menjajah Palestina.
Sejak Hamas memenangkan pemilu 12 tahun silam, pemerintah Israel memblokade wilayah ini. Tak pelak, seluruh sektor kehidupan lumpuh. Akibatnya, warga Palestina di wilayah ini hidup menderita.
Melihat situasi ini, rakyat dan pemerintah Indonesia tidak tinggal diam. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memberikan banyak sumbangsih terhadap rakyat Palestina di Gaza, baik dalam bentuk moril maupun materil.
(T.RS/S:Nuruddin Al-Harazin)
