Kajian Sahih Bukhari di Jalur Gaza, 700 warga padati Masjid Beersheba

Jalur Gaza, SPNA - Huzaifah Abu Al-‘Al bergerak cepat meninggalkan rumahnya di Rafah,  wilayah paling Selatan Gaza menuju Masjid Beir Sabu’, ...

BY 4adminEdited Thu,07 Mar 2019,03:08 PM

Jalur Gaza, SPNA - Huzaifah Abu Al-‘Al bergerak cepat meninggalkan rumahnya di Rafah,  wilayah paling Selatan Gaza menuju Masjid Beersheba, Gaza Utara untuk mendaftar dalam Majelis Kajian Sahih Bukhari.

Begitupula ratusan warga Gaza lainnya, baik laki-laki dan wanita, tua dan muda bergegas mendaftar dalam Kajian Sahih Bukhari. Pendaftaran dimulai usai sholat Magrib, dan dalam waktu singkat jumlah peserta mencapai 700 orang.

Hal ini membuat Syaikh Ibrahim Al-Aly, pemegang Sanad Hadis tertinggi di Gaza terkejut karena banyaknya peserta yang antusias mendengarkan petuah-petuah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

“Jumlah peminat Kajian Sahih Bukhari yang besar ini mengingatkan kami dengan semangat Salafus Saleh dalam menuntut ilmu. Mereka berbondong-bondong mengikuti kajian Al-Qur’an dan Hadis, ‘’ ucap Muhammad Abu Sa’dah,  Penanggung Jawab Khatib dan Da’i di Kementerian Wakaf Palestina.

“Jumlah peminat kajian tersebut, membuktikan bahwa kembalinya generasi yang akan membumikan Al-Qur’an dan Hadis bukan cuma khayalan”, tambahnya.

Berdasarkan keterangan panitia, jumlah peserta yang mendaftar dalam kajian tersebut mencapai 600 laki-laki dan 95 wanita. Sebagian besar dari mereka adalah Profesor, Akademisi, Menteri dan orang-orang yang memiliki latar pendidikan dan kedudukan tinggi di seluruh wilayah Gaza, seperti dilansir Palinfo (Rabu (06/03/2019).

“Allah memberikan kesempatan bagi saya dan teman-teman untuk mengikuti kajian Sahih Bukhari yang diikuti ratusan peserta. Hal ini menunjukkan bahwa warga Gaza sangat antusias dalam kegiatan keagamaan, ‘’ terang insinyur Ihab Ghassan.

“Syaikh Ibrahim Aly dapat menjelaskan Hadis Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dengan metode yang mudah dipahami.  Kita sangat membutuhkan kegiatan seperti ini, terutama karena kajian ini memiliki silsilah riwayat bersambung kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam ‘’ tambahnya.

Dalam sejarahnya, negeri Syam khususnya Palestina, adalah rumah bagi para ulama, ilmuwan dan sastrawan Islam. Berbagai ulama di berbagai bidang disiplin ilmu terutama Ilmu Hadis dilahirkan di tanah yang diberkahi tersebut,  seperti Imam Ibnu Syihab Az-Zuhri, Imam Nawawi,  Imam Ibnu Salah, Imam Yusuf bin Zaki Al-Mizi dan lain-lain.

Jalur Gaza sendiri merupakan tanah kelahiran Imam Muhammad Bin Idris Al-Syafi’i, penggagas Mazhab Syafi’i yang menjadi pedoman mazhab fiqih di Nusantara.

Saat ini, tanah kelahiran Imam Syafi’i tersebut menjadi wilayah terisoliasi akibat blokade Israel yang telah berlangsung lebih dari 12 tahun lalu.  Blokade berhasil melumpuhkan seluruh lini kehidupan Jalur Gaza.

Akibat situasi Gaza yang carut marut, Sekjen PBB, Antonio Guterres tahun 2018 silam memperingatkan Gaza akan menjadi wilayah tak layak huni pada tahun 2020 mendatang. 

 

Sementara itu Profesor Hubungan Internasional Universitas Oxford, Avi Shlaim mengatakan bahwa Israel telah mengubah Jalur Gaza menjadi penjara terbesar di dunia. 

(T.RS/S:Palinfo)

leave a reply