“Serangan teroris” di Christchurch: 40 orang meninggal, 2 masjid jadi sasaran

sejumlah orang menjadi korban ketika polisi menangkap empat tersangka.

BY 4adminEdited Fri,15 Mar 2019,10:13 AM

Aljazeera - Christchurch

Christchurch, SPNA - Sejumlah orang bersenjata memasuki dan melepaskan tembakan di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/03/2019). Setidaknya 40 orang meninggal dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara tersebut.

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengatakan dalam konferensi pers bahwa 20 orang lainnya dalam kondisi serius setelah serangan "teroris" itu.

Komisaris Polisi Mike Bush mengatakan bahwa empat tersangka telah ditahan - tiga pria dan seorang wanita.

Sam Clarke, seorang reporter dengan TVNZ, berbicara dengan beberapa orang di dalam Masjid Al Noor ketika penembakan dimulai. Ia menyampaikan kepada Al Jazeera bahwa seorang pria masuk dengan senjata otomatis dan mulai menembak.

"Seorang pria bersenjata - berpakaian hitam, memakai helm dan membawa senapan mesin - datang ke bagian belakang masjid dan mulai menembaki orang-orang yang shalat di sana," kata Clarke.

Polisi mengonfirmasi bahwa penembakan kedua terjadi di masjid Linwood, saat shalat Jumat berlangsung di kota Pulau Selatan, namun belum ada rincian terkait hal ini.

Ardern berkata, "Ini, dan akan, menjadi salah satu hari tersuram di Selandia Baru."

Pihak berwenang belum menjelaskan skala penembakan pada hari Jumat tersebut, tetapi mendesak orang-orang di pusat Christchurch untuk tetap tinggal di dalam rumah.

Media Selandia Baru melaporkan, antara sembilan hingga 27 orang meninggal, tetapi jumlah korban meninggal belum dapat dikonfirmasi.

Polisi memperingatkan para jamaah untuk tidak mengunjungi masjid "di mana pun di Selandia Baru".

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa salah satu tersangka adalah warga negara Australia. Ia menyebutnya sebagai "teroris ekstremis, sayap kanan, dan kejam".

Seorang saksi, Len Peneha mengatakan bahwa ia melihat seorang pria berpakaian hitam memasuki Masjid Al Noor dan kemudian mendengar puluhan tembakan. Seketika orang-orang berlari keluar dari masjid dengan ketakutan.

Ia mengatakan pula bahwa ia melihat pria bersenjata itu melarikan diri sebelum layanan darurat tiba di tempat kejadian.

Peneha - yang tinggal di sebelah masjid – menuturkan bahwa ia pergi ke gedung untuk mencoba dan membantu. "Aku melihat jasad mereka yang meninggal tergeletak di mana-mana."

Seorang pria di masjid, dengan noda darah di seluruh bajunya, mengatakan bahwa ia bersembunyi di bawah bangku saat penembakan terjadi. Ia mengungkapkan bahwa sekitar 50 orang berada di dalam gedung.

Clarke mengatakan beberapa jamaah berhasil melarikan diri melalui jendela dan pintu, tetapi "banyak orang telah tertembak, beberapa berusia sekitar 16 tahun."

Sekitar 10 hingga 15 orang terlihat di luar masjid, "beberapa masih hidup, beberapa lainnya telah meninggal", katanya.

"Ini tidak bisa dipercaya. Saya melihat sekitar 20 orang, ada yang meninggal, ada yang berteriak," kata seorang saksi mata kepada televisi lokal.

"Aku melihat begitu banyak peluru di lantai, ratusan. Aku melihat seorang lelaki mencoba lari dan dia pun ditembak mati."

Salah satu pria bersenjata membagikan streaming langsung serangan tersebut melalui Facebook dan memposting konten di Instagram. Pihak Facebook mengatakan telah menghapus video dan pujian yang ditujukan untuk pria bersenjata itu.

Pihak kepolisian menyatakan "ada rekaman yang sangat menyedihkan terkait dengan insiden di Christchurch yang beredar secara online." "Kami sangat mendesak agar tautan tersebut tidak dibagikan. Kami sedang berupaya untuk menghapus rekaman apa pun."

Ada laporan literatur rasis tertinggal di tempat kejadian yang mencela "penjajah".

Komisaris Bush mengatakan petugas polisi setempat telah menangkap keempat tersangka. "

"Saya tidak akan berasumsi tidak ada orang lain, tetapi saya tidak memiliki informasi mengenai hal itu," kata Bush dalam konferensi pers.

Dia mengatakan bahwa sejumlah bom terdeteksi dan dinetralkan di mobil penyerang.

Ditanya oleh wartawan apakah polisi menganggap pembantaian pada hari Jumat itu sebagai "serangan teroris", Bush mengatakan penyelidikan sedang dilakukan.

(T.RA/S: Aljazeera)

leave a reply
Posting terakhir