Pelaku penembakan di Christchurch pernah mengunjungi Israel

Berdasarkan keterangan stasiun TV Israel tersebut dari pejabat pemerintah, Senin (17/03/2019), teroris bernama Brenton Harrison Tarrant, 28 tahun pernah mendapatkan visa masuk Israel selama 3 bulan 2016 lalu namun dia menetap disana hanya 9 hari. Namun belum ada keterangan terkait kegiatan Brenton di Israel.

BY 4adminEdited Mon,18 Mar 2019,12:31 PM

Christchruch, SPNA - Channel 13 melaporkan bahwa pelaku serangan teroris di dua Masjid kota Christchurch pernah mengunjungi Israel tahun 2016 silam.

Berdasarkan keterangan stasiun TV Israel tersebut dari pejabat pemerintah, Senin (17/03/2019), teroris bernama Brenton Harrison Tarrant, 28 tahun pernah mendapatkan visa masuk Israel selama 3 bulan 2016 lalu namun dia menetap disana hanya 9 hari. Namun belum ada keterangan terkait kegiatan Brenton di Israel.

Saat ini, Brenton akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di Pengadilan Selandia Baru. Brenton juga tidak meminta dibebaskan dengan membayar denda serta tidak meminta pengacara untuk membelanya.

Jacinda Ardern Sabtu, mengatakan bahwa Brenton telah mengunjungi sejumlah Negara. “Brenton juga pernah mengunjungi Selandia Baru beberapa kali. Dia tidak masuk daftar orang mencurigakan di Selandia Baru atau di Australia.”

Perdana Menteri Selandia Baru tersebut dilaporkan juga mengunjungi Pusat Pengungsian Canterbury, kota Christchurch dengan memakai hijab serta menyampaikan belasungkawa dan cintanya kepada seluruh komunitas muslim.

Disaat yang sama Yayasan ‘’Givealittle’’ dilaporkan berhasil mengumpulkan donasi untuk korban yang mencapai 2.5 juta Dolar.

Serangan dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/03/2019) sampai saat ini telah menelan 50 korban jiwa dan melukai puluhan lainnya.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir