Bahas situasi di Golan, PM Israel Benyamin Netanyahu terbang ke Washington

Netanyahu dalam konferensi pers di Bandara Ben Gurion, Sabtu malam (23/03/2019) mengatakan bahwa kunjungan ke Washington tersebut sangat penting bagi Israel. “Saya akan membahas dengan Presiden Donald Trump situasi terakhir di Dataran Tinggi Golan dan Suriah serta langkah-langkah menekan Iran.”

BY 4adminEdited Sun,24 Mar 2019,04:59 PM

Tel Aviv, SPNA - Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menyatakan bahwa kunjungannya ke Washington untuk membahas situasi di Golan bersama Presiden AS Donald Trump.

Netanyahu dalam konferensi pers di Bandara Ben Gurion, Sabtu malam (23/03/2019) mengatakan bahwa kunjungan ke Washington tersebut sangat penting bagi Israel. “Saya akan membahas dengan Presiden Donald Trump situasi terakhir di Dataran Tinggi Golan dan Suriah serta langkah-langkah menekan Iran.”

Netanyahu juga mengatakan juga akan membahas kerjasama di bidang keamanan dan intelejen antara AS dan Israel.

Sebelumnya Trump mengatakan bahwa AS berniat  mengakui otoritas Israel terhadap Dataran Tinggi Golan.

“Setelah 52 tahun, sudah waktunya bagi AS untuk mengakui otoritas penuh Israel terhadap Dataran Tinggi Golan. Wilayah yang strategis untuk menjaga stabilitas Israel,” tulis Trump di Twitter.

Pernyataan Trump tersebut dinilai mendukung kepemimpian Netanyahu yang menghadapi kisruh politik di negaranya jelang pemilu di Israel.

Seorang pejabat AS kepada Reuters mengatakan bahwa saat ini Pemerintah AS mengambil langkah-langkah untuk mengakui secara resmi otoritas Israel terhadap Golan, dan akan disampaikan dalam kunjungan Netanyahu mendatang.

Pernyataan Trump tersebut dikecam oleh lembaga internasional. Dewan HAM PBB menegaskan bahwa Golan adalah wilayah Suriah yang diduduki. HAM PBB juga mengecam keras pendudukan Israel atas Golan serta niat Trump untuk merestui langkah tersebut.

Sekilas tentang Golan

Dataran Tinggi Golan, adalah bukit batu yang terletak di barat daya Suriah. Wilayah strategis tersebut diduduki Israel tahun 1967.

Tahun 1973, militer Suriah berupaya merebut kembali Golan. Meskipun menderita banyak kerugian, namun Israel mampu menahan serangan pasukan Suriah. Kedua pihak kemudian menandatangani gencatan senjata pada 1974.

Tahun 1981 Israel mendeklarasi keputusan sepihak untuk menganeksasi Golan ke wilayahnya. Langkah ini ditentang oleh dunia internasioal. Sejak saat itu Israel gencar membangun permukiman ilegal di lokasi tersebut. 

Hingga saat ini terdapat 30 permukiman ilegal Israel di Golan.  20.000 warga Israel tinggal disana. Selain itu, 20.000 warga Suriah juga bermukim di Golan, sebagian besar dari mereka adalah sekte Druze.

Dataran Tinggi Golan berada 50 km dari kota ibukota Suriah, Damaskus. Wilayah Jabal Syaikh yang berada 2800 meter diatas permukaan laut adalah wilayah yang sangat strategis dan merupakan sumber air utama untuk Israel

Air hujan yang turun di Dataran Tinggi Golan mengalir air ke sungai Yordania yang menyuplai 1/3 kebutuhan air di Israel.

Wilayah tersebut juga merupakan wilayah subur. Berbagia jenis pohon, seperti apel dan anggur tumbur subur disini. Hingga saat ini Pemerintah Suriah masih berupaya merebut kembali wilayah Golan.

(T.RS/S:RtArabic)

leave a reply
Posting terakhir