Suriah berjanji akan merebut kembali Golan dari Israel

Pemerintah Suriah tidak tinggal diam terkait pencaplokan Israel wilayah Golan. Mereka berjanji akan menempuh berbagai cara untuk memulangkan wilayah tersebut ke pangkuan pemilik sahnya, meskipun harus menggunakan kekuatan militer.

BY 4adminEdited Tue,02 Apr 2019,09:58 AM

Damaskus, SPNA - Jamal Az-Za’bi, salah satu anggota Parlemen Suriah, mengatakan Suriah akan merebut kembali Golan dari Israel, baik secara diplomasi atau dengan menggunakan kekuatan militer.

Dalam sebuah pernyataannya kepada situs Sputnik, Senin (01/04/2019), Az-Za’bi menuturkan, “Pengakuan Trump terhadap kedaulatan Israel atas Golan, tidak memberikan legitimasi apapun bagi Israel. Apa yang dilakukan Israel di Golan merupakan langkah yang salah dan ilegal. Serta menambah catatan buruk Israel yang selalu menentang Undang-Undang Internasional.”

Az-Za’bi juga mengkritik KTT Liga Arab yang berangsung di Tunisia, Minggu (31/04/2019). Suriah masih belum bisa kembali ke kursi Liga Arab, setelah keanggotaaanya dibekukan akibat konflik lokal yang berlangsung.

Az-Za’bi meyebutkan bahwa absenya Suriah dalam KTT tersebut menjadikannya tidak sempurna. Keputusan Liga Arab terkait Golan menurutnya juga tidak jelas. Ia menyebutnya sebagai keputusan ‘karet.’

Seorang pakar hukum internasional Arab, Naim Afiq, mengatakan pembangunan permukiman baru Israel di Golan bertentangan dengan Undang-Undang Internasional. Dan pelanggaran yang jelas terhadap resolusi 3314 dan bertentangan dengan Konvensi Keempat dari Konvensi Jenewa Pasal 49, yang melarang pembangunan hunian di wilayah jajahan.

Naim mengatakan keputusan KTT Liga Arab bersifat positif. Hal yang sangat dibutuhkan saat ini adalah keputusan dari Pengadilan Pidana Internasional. Keputusannya mempunyai kekuatan hukum yang kuat.

Ia juga berharap bahwa keputusan KTT Arab tidak hanya sebatas perkataan saja.

Dalam pidatonya di depan Forum KTT Arab Tunisia, Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan, usaha apapun untuk menyelesaikan konflik Suriah harus menjamin kedaulatan dan menjaga wilayah mereka dari pencaplokan. Salah satu wilayah yang dimaksud adalah Dataran Tinggi Golan, yang oleh Amerika telah diserahkan kedaulatannya kepada Israel.

(T.HN/S: Sputnik Arabic)

leave a reply