Netanyahu: Kami tidak akan menyerahkan Gaza kepada Abbas

Netanyahu juga menegaskan bahwa perpecahan antara Tepi barat dan Jalur Gaza menguntungkan Israel dan satu-satu pilihan bagi Gaza adalah tunduk terhadap pendudukan.

BY 4adminEdited Sat,06 Apr 2019,01:43 PM

Jalur Gaza, SPNA - Perdana Menteri Benyamin Netatanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan menyerahkan Gaza ke tangan Presiden Abbas.

Netanyahu juga menegaskan bahwa perpecahan antara Tepi barat dan Jalur Gaza menguntungkan Israel dan satu-satu pilihan bagi Gaza adalah tunduk terhadap pendudukan.

Hal ini disampaiakn Netanyahu dalam wawancara degan Yisrael Heyom, Jum’at (05/04/2019).

“Gaza dan tepi Barat adalah dua entitas yang terpisah. Saya yakin perpecahan keduanya akan berlangsung lama dan ini bukan hal yang buruk bagi Israel.”

“Presiden Abbas sengaja mengurangi suplai dana Palestina terhadap Gaza. Dia (Abbas) mengira dengan cara itu dapat menyulut api di Gaza dan memaksa Israel untuk membayar kompensasi atas pendudukan terhadap Gaza. Lalu disaat yang sama,  Abbas kemudian bermain di belakang untuk merebut Tepi barat. Hal ini tidak akan terjadi !” tukasnya.

Pernyataan Netanyahu yang dimaksud,  menyitir kebijakan Abbas sejak April 2017  terkait pengurangan anggaran untuk instansi pemerintah di Gaza dimana hal ini membuat Gaza menghadapi krisis ekonomi.

Terkait langkah untuk meringankan blokade terhadap Gaza yang dimediasi Mesir, Qatar dan Organisasi Internasioal dengan syarat mengurangi intensitas aksi Great March of Return, Netanyahu berkomentar bahwa dana yang disuplai untuk Gaza berasal dari Qatar. Menurutnya, hal ini akan menggagalkan rencana Abbas terhadap Gaza dan Gaza akan tetap terpisah dari Tepi Barat.

“Jika ada yang beranggapan bahwa akan ada Negara Palestina yang mengepung Israel, mereka salah,” tegasnya.

Netanyahu juga mengatakan bahwa Deal of Century yang dirumuskan oleh AS harus menjamin otoritas Israel terhadap Tepi barat,  Al-Quds dan permukiman ilegal.

Pernyataan Netanyahu tersebut mendapat kritikan keras dari Pemerintah Palestina.

Jurubicara Presiden Palestina, Nabil Abu Radinah, menegaskan bahwa kalimat Netanyahu membongkar startegi licik untuk memecahbelahkan Gaza dan Tepi Barat.

“Pernyataan Netanyahu ini membongkar strategi Israel unntuk merusak persatuan Palestina dan Negara Arab, seperti dilansir Rt Arabic, Jum’at (06/04/2019).

“Hari ini, satu lagi rencana busuk pemerintah Israel yang mengancam persatuan nasional kembali terungkap. Rakyat Palestina tidak akan menerima langkah ini begitupula bangsa Arab, ujarnya seperti dikutip Anadolu Agency.

(T.RS/S:RtArabic)

leave a reply
Posting terakhir