Setelah gagal dalam misi pertama, Israel kembali luncurkan misi kedua pendaratan di bulan

Pesawat ruang angkasa Israel tak berawak “Beresheet” besutan SpaceIL jatuh pada hari Kamis. Jatuhnya pesawat tersebut menenggelamkan harapan Israel untuk menjadi negara keempat yang mendarat di bulan.

BY 4adminEdited Sun,14 Apr 2019,12:42 PM

Tel Aviv, SPNA - SpaceIL mengatakan akan kembali melaksanakan misi perjalanan ke bulan kedua. Perusahaan luar angkasa Israel tersebut menyatakan akan membuat pesawat baru “Beresheet 2.0”, setelah misi pertama gagal seperti dilansri Skynews, Minggu (14/04/2019).

Pesawat ruang angkasa Israel tak berawak “Beresheet” besutan SpaceIL jatuh pada hari Kamis. Jatuhnya pesawat tersebut menenggelamkan harapan Israel untuk menjadi negara keempat yang mendarat di bulan.

“Saya berpikir dengan sangat baik kesalahan yang terjadi selama akhir pekan. Saya mendapatkan dukungan dari masyarakat dunia. Karena itu malam ini saya mengumumkan proyek baru, Beresheet 2,” terang Direktur SpaceIL, Morris Kahn, seperti dikutip Skynews.

“Saya telah memutuskan untuk melanjutkan misi pendaratan di bulan dan menciptakan pesawat baru.”

“Misi pertama menelan biaya sekitar 100 juta Dolar, sebagian besar dana tersebut disalurkan oleh donor swasta seperti Cannes sementara  pemerintah Israel menyumbang sekitar 3 juta Dolar,” terangnya.

“Para pendonor berjanji untuk berkontribusi dalam proyek baru, namun kami membutuhkan dana dari publik  dan kami tidak akan bergantung dengan dukungan pemerintah,’’ katanya.

Hingga saat ini, hanya tiga negara yang berhasil melakukan pendaratan di bulan, Amerika Serikat, Uni Soviet, dan Cina.

(T.RS/S:SkynewsArabia)

leave a reply
Posting terakhir