Mogok makan tahanan Palestina memasuki hari ke delapan

Meski pihak Israel telah menyetujui pemasangan telepon umum di dalam penjara, para tahanan masih terus melakukan aksi mogak makan. Tahanan meminta Israel untuk membongkar perangkat jammer seluler yang dapat membahayakan kesehatan tahanan.

BY 4adminEdited Mon,15 Apr 2019,01:43 PM

Haifa, SPNA - Aksi mogok makan tahanan Palestina di penjara Israel, Senin (15/04/2019), memasuki hari ke delapan. Jumlah tahanan yang ikut melakukan aksi mogok semakin bertambah, meski Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyetujui pemasangan telepon umum untuk para tahanan.

Dilansir dari media Israel bahwa Netanyahu menyetujui pemasangan telepon umum di dalam penjara. Namun demikian, telepon tersebut hanya bisa digunakan dibawah pengawasan pihak penjara.

Aksi mogok tersebut diperkirakan akan segera berakhir pasca negosiasi yang dibangun oleh pihak Mesir dengan Israel. Benjamin Netanyahu telah memerintahkan Badan Keamanan Israel (Shin Bet), untuk merumuskan poin kesepakatan dengan para tahanan.

Para tahanan menolak mengehentikan mogok, pasalnya permintaan utama mereka belum dikabulkan. Yaitu pembongkaran perangkat jammer selulur yang dapat membayakan kesehatan tahanan.

Sejak awal tahun 2019, ketegangan di penjara Israel terus terjadi. Hal tersebut disebabkan oleh kebijakan pihak penjara Israel yang terus mengekang hak-hak warga Palestina.

Di antara permintaan yang diajukan oleh para tahanan, hak kunjungan khususnya keluarga mereka yang berasal dari Gaza. Serta pembongkaran perangkat jammer seluler yang dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan dan menyebabkan kanker.

Mereka juga meminta hak berkomunikasi dengan keluarga serta membebaskan para tahanan yang terkena hukuman isolasi.

Sesuai data resmi yang dikeluarkan Komite Pemerhati Para tahanan Palestina, jumlah warga Palestina yang mendekam di penjara Israel mencapai 5700 orang. Termasuk di antara mereka 48 perempuan, 230 anak-anak dan 500 tahanan administrasi.

(T.HN/S: Palinfo)

leave a reply