Israel halangi warga Kristen Gaza untuk merayakan hari raya Paskah di Tepi Barat

Menjelang perayaan hari raya Paskah, Israel menghalangi warga Kristen Gaza yang ingin merayakannya di Tepi Barat. Izin untuk keluar dari Gaza hanya diberikan kepada mereka yang telah berumur di atas 55  tahun.

BY 4adminEdited Wed,17 Apr 2019,03:56 PM

Gaza, SPNA -  Otoritas Israel menolak memberikan izin kepada warga Kristen Gaza yang ingin mendatangi tempat-tempat suci mereka di Yerusalem dan Bethlehem pada hari raya Paskah.

Media Israel, Haaretz, hari ini Rabu (17/04/2019), melaporkan pemerintah Israel hanya memberikan izin kepada 200 warga Kristen Gaza yang telah berumur di atas 55 tahun. Itupun mereka hanya diizinkan pergi ke Yordania, bukan ke Yerusalem.

Pada tahun-tahun sebelumnya, warga Kristen Gaza bebas merayakan hari raya Paskah di Gereja Makam Kudus, Yerusalem.

Salah satu aktivis Kristen, Ilyas Al-Jadlah, mengatakan kebijakan Israel tersebut membuat mereka tidak dapat mengunjungi situs suci dan keluarga mereka yang berada di Tepi Barat. Padahal Israel mengklaim dirinya sebagai negara terbuka yang melindung kebebasan beragama.

Al-Jadlah menambahkan, terdapat 800 sampai 900 warga Kristen yang telah mengujakan izin keluar dari Gaza.

Pelarangan Israel tersebut merupakan langkah untuk mengisolasi Gaza dari Tepi Barat. Serta menjadi bukti kuat keinginan Israel untuk menguasai Tepi Barat.

Geraja Makam Kudus dalam beberapa hari ke depan akan mengadakan perayaan Paskah. Acara tersebut biasanya diikuti oleh sebagian besar warga Kristen yang ada di Palestina atau yang berasal dari luar negeri.

Warga Kristen di Gaza disebutkan berjumlah seribu jiwa dari total dua juta penduduk Gaza. Tujuh puluh persen dari mereka mengikuti Kristen Ortodoks dan lainnya Kristen Katolik.

(T.HN/S: Qudspress)

leave a reply
Posting terakhir