Hari Warisan Dunia, menilik peninggalan sejarah Islam di Gaza

Dalam rangka memperingati Hari Warisan Dunia, tidak langkap rasanya jika tidak berbicara tentang Palestina. Sebuah wilayah yang menyimpan sejuta peradaban Islam dan dunia.

BY 4adminEdited Thu,18 Apr 2019,03:46 PM

Gaza, SPNA – Tanggal 18 April setiap tahun diperingati sebagai Hari Warisan Dunia. Dan Gaza merupakan salah satu kota yang paling tua di Palestina. Ia mempunyai catatan sejarah panjang, dari segi politik, budaya dan sosial.

Salah satu peninggal sejarah Islam adalah masjid-masjid yang masih berdiri kokoh di Gaza meski sudah berabad-abad lamanya.

Kota Gaza sering juga disebut dengan nama Ghazzah Hasyim, yang berarti Gaza-nya Hasyim. Hasyim yang dimaksud adalah Hasyim bin Abd Manaf kakeknya Rasulullah Saw.  Kakek Rasulullah Saw. tersebut semasa hidupnya sering datang ke Palestina untuk berdagang.

Di Kota Gaza, kita dapat melihat langsung masjid-masjid yang dibangun pada masa kejayaan Islam. Seperti Masjid Ibn Utsman, Masjid Syekh Zakaria dan Masjid Al-Ikiy. Ketiga masjid Tersebut dibangun pada masa Al-Ayyubiyah.

Juga seperti masjid Al-Umari Al-Kabir, Masjid A-Mahkamah yang hancur dalam salah satu serangan Israel, Masjid Sayyid Hasyim di Hay Ad-Daraj, Masjid Ibn Marwan, Masjid Katib Wilayah dan Masjid Sayyidah Ar-Ruqayyah.

Hay Daraj tempat berdirinya Masjid As-Sayyid Hasyim, merupakan salah satu distrik tertua di Kota Gaza. Bentuk serta arsitektur rumah dan bangunan yang ada di sana melukiskan masa-masa kejayaan Islam. Seolah ia mengungkapkan identitas siapa sebenarnya pemilik sah Palestina.

Dinamakan dengan As-Sayyid Hasyim, karena di dalamnya terdapat sebuah makam yang disebutkan merupakan makam Kakek Rasulullah Saw. Hasyim bin Abd Manaf.

Syekh Yusuf Najlah, Imam sekaligus khatib Jumat di Masjid As-Sayyid Hasyim, kepada tim Suara Palestina mengatakan bahwa Masjid tersebut merupakan masjid yang paling tua di Gaza setelah Masjid Al-Umari Al-Kabir. Umurnya sudah mencapai 730 tahun.

Syekh Yusuf mengatakan bahwa Masjid tersebut dibangun selama tiga periode. Pada periode pertama hanyalah sebuah ruangan di atas makam. Yaitu makam Hasyim bin Abd Manaf, sebagaimana yang diriwayatkan oleh sebagian ahli sejarah. Masjid baru sempurna dibangun pada dua periode selanjutnya.

Di dalam Masjid terdapat 15 kamar. Kamar tersebut dulunya digunakan untuk para Santri Al-Azhar Asy-Syarif, pada masa enam puluhan dan tujuh puluhan abad lalu. Para santri tersebut saat ini telah menjadi ulama-ulama besar di tempatnya masing-masing.

Masjid tersebut juga pernah digunakan sebagai madrasah tempat diajarkannya berbagai keilmuan Islam. Seperti Al-Quran, fikih, hadis, tafsir dan lainnya. Pengajian tersebut masih bertahan sampai hari ini.

Pada perang dunia pertama, masjid ini pernah menjadi sasaran serangan bom. Ledakan tersebut menyebabkan kerusakan besar. Badan Majlis Islami ketika itu terpaksa mengeluarkan biaya besar untuk membangun kembali masjid dengan tetap mempertahankan bentuk aslinya.

Menara masjid yang indah dan menjulang ke langit, mengambarkan kepada setiap orang yang memandangnya akan kejayaan Islam pada masanya di Gaza. Menara tersebut menurut pengakuan Syekh Najlah, terdiri dari 70 anak tangga. Ia merupakan yang paling tinggi setelah menara Masjid Al-Umari yang mempunyai 100 anak tangga.

Syekh Najlah juga mengatakan bahwa Gaza penuh dengan peninggalan sejarah lainnya. Jika Anda berjalan di Hay Daraj saja, lokasi di sekitar masjid As-Sayyid, Anda dapat melihat perumahan yang dibangun dengan gaya arsitektur lama, baik dari era Islam atau bahkan sebelum Islam.

Bertepatan dengan Hari Warisan Dunia, Syekh Najlah mengirim pesan bahwa setiap wilayah Palestina penuh dengan peninggalan sejarah. Sedangkan Masjid Al-Aqsa merupakan peninggalan paling agung di antara seluruh warisan yang ada. Sudah menjadi kewajiban bagi warga Arab dan Islam untuk menjaga dan melingunginya.

Gabungan nilai sejarah Islam dan kesucian tempat, menjadikan Al-Aqsa yang sangat dirindukan oleh setiap hati umat Islam.

(T.HN)

Nuruddin Jamal Al-Harrani   

leave a reply
Posting terakhir

Mengapa Israel Rampas Sejarah Islam dan Palsukan Sejarah Palestina?

Pendudukan Israel berusaha memberikan karakteristik Yahudi terhadap berbagai lini kehidupan publik, sejarah, dan warisan Palestina, setelah studi ilmiah dan sejarah telah membuktikan ketidakabsahan narasi Yahudi tentang haknya di Palestina. Pendudukan Israel kemudian memalsukan sejarah dan warisan Palestina demi manfaatnya sendiri, melegitimasi pendudukan Israel di tanah Palestina.