Sekolah militer Israel ini ajarkan rasisme kepada siswa

Sekolah persiapan pra-militer Israel “Beni David”, dilaporkan mendoktrin siswanya dengan ideologi rasisme Yahudi. Mereka diajarkan  bahwa Yahudi adalah para raja sementara Arab adalah keturunan budak.

BY 4adminEdited Wed,01 May 2019,03:15 PM

Tel Aviv, SPNA - Sekolah persiapan pra-militer Israel “Beni David”, dilaporkan mendoktrin siswanya dengan ideologi rasisme Yahudi. Mereka diajarkan  bahwa Yahudi adalah para raja sementara Arab adalah keturunan budak.

Channel 13 melansir rekaman pidato Rabi Kashtel Giora penanggung jawab sekolah yang terletak di permukiman Aley, Selatan Nablus tersebut yang berkata bahwa orang Arab adalah keturunan budak.

“Orang-orang Arab suka menjadi budak. Ini adalah masalah biologis. Bangsa di sekitar kita (Arab) menderita masalah genetik.”

“Orang Arab ingin berada di bawah penjajahan karena mereka memiliki masalah genetik, mereka tidak tahu bagaimana menjalankan suatu negara, mereka tidak bisa melakukan apapun, ‘’ ujarnya seperti dikutip felesteen post, Selasa (30/04/2019).

“Kami percaya pada rasisme. Yahudi adalah gen terbaik di dunia, ‘’ tambahnya. 

Disebutkan bahwa Sejumlah pemimpin Yahudi menggunakan program pra-militer untuk menanamkan nilai-nilai Yahudi kepada siswa mereka.

Pertengahan Juli 2018 lalu, Pemerintah Israel telah mengesahkan Undang-Undang Kebangsaan Yahudi.  UU tersebut kemudian menjadi salah satu dasar hukum penting di Israel.

Berdasarkan UU tersebut, Israel adalah ‘’negara bangsa Yahudi” tanpa memandang persamaan atau demokrasi. Dengan demikian bangsa Yahudi punya hak eksklusif untuk menentukan nasib mereka sendiri di Israel.

DPemerintah Israel juga mencabut bahasa Arab sebagai bahasa resmi dan menetapkan Yerusalem yang utuh dan bersatu sebagai ibukota Israel.

Sejumlah anggota parlemen dari kubu oposisi menyebutkan bahwa UU tersebut dapat memecah dan mengucilkan minoritas Arab yang hidup di Israel dimana mereka sudah lama diperlakukan sebagai warga kelas dua.

(T.RS/S:FelesteenPost)

leave a reply
Posting terakhir