Muslim Myanmar mengutuk penutupan tempat ibadah sementara selama Ramadhan

Sekelompok masa yang terdiri sekitar 200 orang mengepung salah satu dari tiga rumah, yang ditunjuk oleh otoritas regional sebagai tempat ibadah sementara selama bulan suci Ramadhan di kota Dagon Selatan Yangon.

BY 4adminEdited Fri,17 May 2019,11:03 AM

Anadolu Agency - Yangon

Yangon, SPNA - Pemimpin komunitas Muslim Myanmar pada hari Kamis (16/05/2019) menuntut pemerintah untuk melindungi hak-hak Muslim setempat selama bulan suci Ramadhan, pasca penutupan tiga tempat ibadah secara paksa.

Sekelompok masa yang terdiri sekitar 200 orang mengepung salah satu dari tiga rumah, yang ditunjuk oleh otoritas regional sebagai tempat ibadah sementara selama bulan suci Ramadhan di kota Dagon Selatan Yangon, menuntut agar tempat tersebut segera ditutup pada Rabu malam.

Atas permintaan pejabat setempat, warga Muslim setuju untuk menutup ketiga tempat ibadah pada malam yang sama sebagai upaya untuk menghindari ketegangan lebih lanjut.

"Ketika massa mengancam akan diadakannya serangan, pemerintah kota dan polisi meminta warga Muslim setuju pada penutupan itu," anggota parlemen regional U Nyi Nyi mengatakan kepada Anadolu Agency melalui telepon pada hari Kamis.

Dia mengatakan bahwa pemerintah daerah hanya mengizinkan tiga dari 15 rumah untuk digunakan sebagai fasilitas keagamaan sementara selama Ramadhan, yang dimulai pada 6 Mei. Wangna Shwe, Sekretaris Jenderal Dewan Urusan Agama Islam, menuntut pemerintah melindungi hak-hak dasar Muslim selama bulan suci.

"Umat Muslim di sana bahkan tidak memiliki satu tempat untuk beribadah," katanya kepada Anadolu Agency pada hari Kamis.

(T.RA/S: Anadolu Agency)

leave a reply