Amman, SPNA – Raja Yordania, Abdullah II, mengatakan perlunya usaha dunia internasional untuk menciptakan perdamaian di Palestina sesuai dengan Solusi Dua Negara. Sebuah agenda perdamaian yang menjamin berdirinya negara Palestina di atas wilayah yang telah ditentukan pada tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Pernyatan tersebut disampaikan dalam pertemuannya dengan Presiden Perancis, Emmanuel Macron, Rabu (15/05), di istana Elysee Palace, Paris.
Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas banyak hal terkait hubungan bilateral kedua negara dan perkembangan terakhir situasi Timur Tengah.
Mereka turut membahas, seperti dilansir media Yordania, Petra, seputar usaha untuk mengikis pemikiran ekstremis dan terorisme dari masyarakat.
Selanjutnya dalam pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, Raja Abdullah kembali menegaskan pentingnya dukungan dunia internasional untuk mewujudkan perdamaian yang adil di tanah Al-Aqsa.
Sebuah perdamaian berlandaskan Solusi Dua Negara dengan pembelahan wilayah seperti ditetapkan dalam keputusan Dewan Keamanan PBB pasca perang 1967.
Two-State Solutioan atau Sulusi Dua Negara merupakan salah satu opsi untuk menyelesaikan konflik Palestina Israel.Kedua negara diharapkan dapat hidup berdampingan dengan wilayah negara masing-masing.
(T.HN/S: Ramallah)