Yerusalem, SPNA - Puluhan ribu warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki dan desa-desa Palestina di Israel berkumpul di Masjid Al-Aqsa Yerusalem menandai Jumat kedua bulan suci Ramadhan.

Pria di atas 40 tahun, anak-anak di bawah 12 tahun, dan wanita dari segala usia diizinkan oleh otoritas Israel untuk memasuki Yerusalem Timur yang diduduki tanpa izin.

"Diperkirakan 220.000 jamaah Palestina hadir untuk shalat di Al-Aqsa di Jumat kedua Ramadhan ini," Firas al-Dibs, juru bicara Wakaf Islam Yerusalem (lembaga yang dikelola Yordania yang bertanggung jawab untuk mengawasi situs-situs Islam dan Kristen di kota itu), kata Anadolu Agency.

Menurut al-Dibs, sekitar 100.000 jamaah diperkirakan akan menetap masjid untuk menghadiri sholat Tarawih. Sementara itu, polisi Israel, meningkatkan keamanan di situs keagamaan yang telah menjadi titik konflik tersebut, mengerahkan ratusan tentara di dan sekitar Kota Tua Yerusalem.

Israel menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur - di mana Al-Aqsa berada - selama Perang Arab-Israel 1967.

Dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional, Israel mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, kemudian  mengklaimnya sebagai ibu kota negara yang "abadi dan tak terbagi" yang diproklamirkan oleh negara Yahudi.

Bagi umat Islam, kompleks Masjid Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga di dunia setelah Mekah dan Madinah.

Orang-orang Yahudi, di sisi lain, menyebut daerah itu sebagai "Tample Mount", dan mengklaimnya sebagai dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Hukum internasional terus memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai bagian dari "wilayah pendudukan".

(T.RA/S: Anadolu Agency)