Ribuan warga Yordania turun ke jalanan tolak The Deal of Century dan KTT Ekonomi Bahrain

Penolakan terhadap konspirasi Amerika melalui KTT Bahrain turut digaungkan warga Yordania. Ribuan warga di ibu kota lakukan unjuk rasa menentang salah satu langkah Amerika untuk menjalankan The Deal of Century.

BY 4adminEdited Sat,22 Jun 2019,09:57 AM

Amman, SPNA - Ribuan warga Yordania, Jumat (21/06/2019), melakukan unjuk rasa di ibu kota Amman menentang The Deal of Century dan KTT Ekonomi Bahrain.

Para pengunjuk rasa merupakan warga ibu kota dan warga lainnya yang berasal dari berbagai provinsi. Lautan manusia tersebut mulai membentuk keramaian sesaat setelah prosesi shalat Jumat berlangsung.

Warga meneriakkan slogan menentang pelaksaan KTT Bahrain yang akan berlangsung pekan depan dan menolak tawaran perdamaian Amerika Serikat, The Deal of Century.

Azzam Hanidi, Deputi Pengawas Umum dari kelompok Ikhwanul Muslimin Yordania, dalam orasinya mangatakan, “Tanah air kami bukan untuk diperjual belikan, Kami adalah umat jihad yang tidak akan pernah mundur sejengkal pun dari tanah Palestina.”

Pada tanggal 25 dan 26 mendatang, Ibu Kota Bahrain, Manama, akan menyambut sejumlah negara Arab yang terlibat dalam Konferensi Ekonomi antar negara.

Pertemuan tersebut merupakan inisiatif Amerika untuk menemukan jalan keluar dari kemelut ekonomi yang sedang dihadapi oleh Palestina saat ini.

Amerika disebutkan akan memancing negara  peserta KTT untuk berinvestasi di Palestina.

Namun demikian, banyak pihak menolak terlibat dalam pertemuan antar negara tersebut. Mereka menilai bahwa pertemuan ini merupakan langkah licik Amerika untuk melangsungkan rencana The Deal of Century. Sebuah tawaran perdamaian Amerika untuk konflik Palestina-Israel.

Presiden Palestina, Mahmud Abbas, jauh hari telah mengumumkan penolaknnya terhadap tawaran perdamaian tersebut. Amerika dinilai tidak lagi layak untuk menjadi pengadil.

Banyak kebijakan Amerika dipandang jelas-jelas telah menguntungkan Israel. Di antaranya pemindahan Kedutaan Besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Beberapa hari lalu, Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, juga menyampaikan hal yang sama. Ia mengatakan, “Kami tidak sedang mencari soluis perdamaian, yang kami butuhkan hanyalah kemerdekaan.”

(T.HN/S: Arabic.RT)

leave a reply
Posting terakhir