Rusia dan Cina sepakat tinggalkan Dolar dalam perdagangan antara kedua negara

Demi memberikan keamanan terhadap ekonomi negara, Rusia dan Cina sepakat untuk menggunakan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan antara Moskow dan Beijing. Angka perdagangan kedua negara dilaporkan akan meroket dua kali lipat dari tahun sebelumnya menjadi 200 miliar USD.

BY 4adminEdited Sun,07 Jul 2019,01:03 PM

Moskow, SPNA - Rusia dan Cina sepakat untuk tidak lagi menggunakan mata uang Amerika Serikat, Dolar, dalam setiap transaksi jual beli antara kedua negara. Sebagai ganti, mereka akan menggunakan mata uang lokal, seperti dilansir Qudsn, Jumat (05/07/2019).

Surat kabar Rusia, Izvestia, melaporkan kedua negara telah menandatangani kesepakatan tingkat pemerintahan terkait hal tersebut. Dalam penandatanganan MoU tersebut, pihak Rusia diwakili oleh Menteri Keuangan, Anton Siluanov, dan Bi Han dari pihak Cina, Presiden Bank Rakyat Cina.

Penandatanganan kesepakatan tersebut berlangsung awal bulan ini. Dengan tujuan menjamin keamanan Ekonomi untuk kedua negara.

Selanjutnya, kedua negara akan membentuk saluran pembayaran antar perusahaan Rusia dan Cina. Saluran pembayaran ini akan menjadi pihak penghubung antara perusahaan-perusahaan tersebut saat melakukan pembayaran.

Moskow dan Beijing dikabarkan akan menggunakan Rubel Rusia dan Yuan Cina dalam setiap perdagangannya menggantikan posisi Dolar.

Jumlah perdagangan antara kedua negara para tahun lalu mencapai angka 100 miliar USD. 56 Miliar di antaranya merupakan nilai ekspor Rusia ke cina dan 52 miliar USD lainnya harga impor barang dari Cina ke Rusia.

Moskow dan Beijing dihubungkan oleh hubungan bilateral yang sangat kuat. Kedunya sepakat untuk meningkatkan jumlah perdagangan pada tahun selanjutkanya menjadi 200 miliar USD.

(T.HN/S: Qudsn)

leave a reply