Utusan Turki: Nasib pengungsi Palestina seperti "luka yang berdarah"

Dalam sebuah forum migrasi dan diaspora di Ankara, Emrullah Isler mengatakan bahwa seluruh Timur Tengah sedang menangani masalah pengungsi Palestina. Namun, Israel selalu berusaha untuk membuat masalah ini dilupakan.

BY 4adminEdited Wed,10 Jul 2019,01:19 PM

MEMO - Ankara

Ankara, SPNA - Nasib pengungsi Palestina seperti "luka yang berdarah," utusan khusus Turki untuk Libya Emrullah Isler mengatakan pada hari Selasa (09/07/2019).

"Masalah pengungsi Palestina seperti luka yang berdarah, dan seluruh Timur Tengah sedang menangani masalah ini. Namun, Israel selalu berusaha untuk membuat masalah ini dilupakan,” kata Isler dalam sebuah forum migrasi dan diaspora di ibukota Turki, Ankara yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Timur Tengah (ORSAM) bekerja sama dengan Presidensi Kementerian Kebudayaan Turki untuk Turki di Luar Negeri dan Komunitas Terkait (YTB).

Sejak Maret 2018, warga Gaza telah mengadakan aksi unjuk rasa setiap minggu di sepanjang zona penyangga untuk menuntut hak para pengungsi Palestina untuk kembali ke rumah mereka di Palestina yang bersejarah, tempat mereka diusir pada tahun 1948, untuk memberi jalan bagi negara baru Israel.

Mereka juga menuntut diakhirinya blokade Israel atas Jalur Gaza yang telah berlangsung selama 12 tahun, yang menghancurkan perekonomian di wilayah kantong pantai itu. Sejak aksi unjuk rasa dimulai lebih dari setahun yang lalu, puluhan pemrotes telah meninggal- dan ribuan lainnya terluka - oleh pasukan Israel yang dikerahkan di dekat zona penyangga.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply