Mantan PM Israel berencana meminta maaf kepada rakyat Palestina korban pembantaian IDF tahun 2000

13 warga Palestina gugur di tangan pasukan IDF saat melakukan aksi protes atas kunjungan Ariel Sharon ke Masjid Al-Aqsa al-Mubarak dimana saat itu Barak menjabat sebagai PM Israel. Hal ini memicu terjadinya Intifada ke dua yang berlangsung hingga tahun 2004.

BY 4adminEdited Wed,10 Jul 2019,02:49 PM

Tel Aviv, SPNA - Pempimpin Partai Demokrasi dan Mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Barak dilaporkan berencana meminta maaf kepada rakyat Palestina atas peristiwa pembunuhan IDF terhadap warga Palestina tahun 2000 silam.

13 warga Palestina gugur di tangan pasukan IDF saat melakukan aksi protes atas kunjungan Ariel Sharon ke Masjid Al-Aqsa al-Mubarak dimana saat itu Barak menjabat sebagai PM Israel. Hal ini memicu terjadinya Intifada ke dua yang berlangsung hingga tahun 2004. 

Dilansir maannews, Selasa (10/07/2019) Barak mengambil langkah tersebut untuk bergabung dengan sayap kiri Israel dalam pemilu tahap II September mendatang.

Berdasarkan Maannews, Barak  bertemu dengan Nitzan Horowitz, Pemimpin Partai sayap kiri Israel  “Meretz” dan Haim Oron. Keduanya mengajak Barak untuk bergabung dengan sayap kiri.

Mantan Pemimpin Partai Meretz, Zahafa Ghaloun adalah tokoh pertama yang mengajak Barak meminta maaf kepada keluarga syuhada yang gugur dalam pembantaian tersebut dan kepada rakyat Palestina.

Meretz, adalah partai Yahudi sayap kiri yang menyerukan agar Israel mengakhiri pendudukan terhadap wilayah Palestina serta menandatangani perjanjian damai.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir