Israel bebaskan oknum polisi pembunuh Yahudi berdarah Etiopia

Pengadilan Israel akhirnya memberikan kebebasan bersyarat untuk salah satu oknum polisi yang terlibat dalam kasus penembakan warga Yahudi Etiopia akhir bulan lalu. Keputusan tersebut ditentang oleh warga yang telah melakukan unjuk rasa sedari insiden pembunuhan terjadi.

BY 4adminEdited Tue,16 Jul 2019,04:00 PM

Tel Aviv, SPNA - Otoritas Israel dilaporkan membebaskan oknum polisi pelaku pembunuhan terhadap seorang Yahudi kulit hitam dari Etiopia. Keputusan tersebut diambil di tengah kemarahan warga Yahudi Etiopia (Falash) yang melakukan unjuk rasa sejak insiden pembunuhan terjadi.

Biro investigasi kepolisian Israel, Senin (15/07/2019), menginformasikan bahwa polisi tersebut dibebeskan dengan beberapa syarat. Di antara syarat tersebut, ia tidak boleh mendatangi kantor tempat ia bekerja sampai kasus yang ia alami selesai dibahas.

Ia juga tidak boleh meninggalkan Israel serta melakukan komunikasi dengan pihak manapun untuk membahas kasus tersebut. Serta diwajibkan membayar denda sebesar 5 ribu Shekal (setara dengan 20 jura rupiah).

Sementara itu, warga Yahudi Etiopia yang menolak keputusan tersebut terus melakukan unjuk rasa di beberapa kota Israel. Situs berita Israel, i24News, menuliskan pihak keamanan Israel pada hari Senin kemarin telah menangkap tujuh demonstran berasal dari Yahudi Etiopia.

Seperti dilansir dari situs Reuters, Solomon Teka (18 tahun), Sabtu (29/06/2019), tewas terkena tembakan polisi Israel di Haifa. Oknum polisi tersebut mengatakan bahwa ia terpaksa menggunakan senjatanya saat melerai tawuran yang tejadi antara dua kelompok pemuda. Ketika itu dua pemuda di antara mereka mencoba menyerangnya.

Untuk melawan pertumbuhan penduduk Palestina, sekitar 20 ribu warga Yahudi Etiopia diterbangkan ke Israel secara diam-diam pada pertengahan tahun delapan puluhan dan awal sembilan puluhan. Sejak saat itu mereka sering mengeluhkan perbedaan perlakuan dari pemerintah Israel.

(T.HN/S: Arabic.Rt)

leave a reply