Tepi Barat, SPNA - Perhimpunan Tahanan Palestina (PPC), Rabu (17/07/2019), mengatakan bahwa pihaknya telah memperoleh informasi yang membuktikan bahwa tahanan Palestina Nassar Taqatqa meninggal akibat penyiksaan parah yang dia alami ketika berada di penjara Israel, Arab48 melaporkan.
Dalam sebuah pernyataan, PPC melaporkan sejumlah tahanan mengatakan bahwa Taqatqa mulai menderita ketika berada di dalam pusat investigasi Al-Jalama.
Taqatqa dibawa ke sel di Penjara Meggido di Negev pada 9 Juli dan diborgol ke tempat tidurnya lalu dipukuli dengan kejam.
Pada 11 Juli, administrasi penjara menolak untuk membebaskannya ke departemen publik dengan dalih bahwa ia dihukum.
Kemudian, pada 14 Juli, dia dipindahkan dengan tandu ke rumah sakit Penjara Al-Ramla. Para tahanan mengatakan bahwa dia menderita kondisi yang sangat kritis.
Hanya dua hari kemudian, pada hari Selasa, ia dinyatakan meninggal.
Dalam pernyataan itu, PPC mengatakan bahwa laporan awal menyatakan bahwa ia menderita pecahan di anggota tubuhnya akibat penyiksaan yang ia alami.
Kepala PPC Qaddoura Fares mengatakan pada hari Selasa bahwa Taqatqa ditemukan tewas di kamarnya di rumah sakit Penjara Al-Ramla. Penyebab kematian belum diumumkan.
Taqatqa ditangkap pada 19 Juni dari rumahnya di kota Betlehem, Tepi Barat yang diduduki.
"Kematiannya membawa jumlah tahanan Palestina yang telah meninggal saat berada di penjara-penjara Israel sejak 1967 menjadi 220," kata PPC.
(T.RA/S: MEMO)