Israel Membentuk Staf Pembebasan Tawanan Israel di Gaza.
Jalur Gaza – Suarapalestina - Pemerintah Israel membentukan staf kementrian khusus yang menangani masalah prajurit yang ditahan dan yang hilang secara permanen, Rabu (29/6) dimana mereka bertugas menekan Hamas untuk membebaskan 4 orang tentara Israel yang ditangkap di Gaza.
Kantor PM Israel menyatakan dalam konferensi pers: 'Dewan kementrian untuk urusan politik dan keamanan (Kabinet) memutuskan pembentukan staf menteri yang bertugas menyelesaikan masalah tentara yang ditahan dan yang hilang secara permanen serta bertugas menekan Hamas'.
'Kabinet akan melakukan diskusi yang membicarakan kondisi tentara Hamas di penjara Israel selama masalah jasad dua tentara Israel yaitu Oron Shaul dan Hadar Goldin serta Avira Mengistu dan Hisham Sayyid yang berkewargaan Israel belum bisa diselesaikan'.
Dewan menteri Israel juga mengadakan pertemuan membahas instruksi komite 'Shamgar' terhadap tentara yang ditahan dan hilang. Tahun 2012 Shamgar menyarankan pemerintah Israel untuk memperketat sikapnya terkait perjanjian tukar tawanan Palestina dengan tahanan Israel.
Disebutkan juga bahwa Israel mengumumkan kematian Shaul dan Goldin di sela-sela perang Gaza tahun 2014. Namun kementrian militer Israel baru-baru ini menggolongkan keduanya sebagai 'Tentara yang ditawan dan yang hilang'.
Kementrian Militer menyatakan: 'Hadar Goldin resmi digolongkan sebagai tentara yang terbunuh dalam perang, namun ia juga dapat dianggap sebagai tentara yang hilang atau ditawan. Sedangkan Oron Shaul di golongkan sebagai tentara yang terbunuh dan tidak diketahui makamnya. Namun ia juga dianggap sebagai tentara yang hilang atau yang ditawan'.
Selain itu Israel juga membicarakan dua orang warganya yang ditahan di Gaza, salah satunya berasal dari Ethiopia dan yang lain dari Arab. Keduanya masuk ke Israel tanpa jalur hukum.
Hamas sendiri menolak membeberkan informasi terkait 2 tentara Israel yang hilang. Namun sayap militer al-Qassam menyatakan Oron Shaul adalah tahanan mereka dalam perang Gaza terakhir.
Menurut data resmi Palestina, sekitar 7000 rakyat Paestina masih mendekam di penjara Israel.
