Kairo, SPNA - Kabar duka datang dari Mesir, Qari terkenal Syekh Mohamed Tablawi, meninggal dunia pada usia 86 tahun, kemarin (Selasa, 05/05).
Dikitip dari Masrawy, Syekh Mohamed Tablawi meninggal karena sakit yang ia dertia sudah sejak beberapa waktu lalu.
Proses pemakaman hanya boleh dihadiri oleh pihak keluarga saja, sesuai dengan instruksi kesehatan akibat pandemi corona. Disebutkan akan dimakamkan hari ini (Rabu, 06/05) di pemakaman keluarga di El Basatin, Kairo.
Ucapan bela sungkawa di antaranya datang dari Menteri Agama Mesir, Muhammad Mukhtar Jumat. "Kita kehilangan salah seorang qari terbesar di abad ini."
Jumat berjanji akan mengabadikan Mohammad Tablawi sebagai nama salah satu lembaga tahfis, untuk mengenang dan menghargai jasa-jasanya.
Syekh Mohamed Tablawi lahir pada tanggal 4 November 1934. Sebelum Tablawi lahir, kakek beliau sudah menyampikan kabar gembira kepada sang ibu, bahwa anaknya tersebut nantinya akan menjadi penghafal Al-Quran.
Didukung oleh semangat sang ayah, Syekh Tablawi berhasil menyelesaikan Al-Quran pada usia sembilan tahun.
"Sejak kecil saya selalu bercita-cita menjadi pembaca Al-Quran (Qari), aku tidak punya cita-cita yang lain." Ucap Tablawi dalam sebuah sesi wawancara dengan salah satu media lokal Mesir, Youm7.
Kesuksesannya menjadi Qari paling terkenal di Mesir tidak lepas dari doa kedua orangtuanya. "Ini adalah keberkahan doa dua orang tua saya.' Ucapnya.
Selain sering tampil di televisi dan radio Mesir, Syekh Tablawi juga sering diundang ke luar negeri, baik undangan pribadi atau utusan dari Kementerian Agama Mesir. Atau diundang sebagai juri di kompetisi Al-Quran internasional.
Beliau juga sempat memperoleh medali kehormatan dari pemerintah Lebanon sebagai salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dalam menghidupkan syiar Al-Quran.
(T.HN/S: Masrawy)