Blokade di Tepi Barat Palestina Menjelang Hari Raya Idul Fitri.

BY Rizky SyahputraEdited Mon,04 Jul 2016,12:11 PM

Blokade di Tepi Barat Palestina Menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Tepi BaratSuarapalestina- Abdullah Hamidat, Warga Palestina di Tepi Barat harus menghabiskan waktu empat jam dari daerah al-Khalil Tepi Barat menuju daerah lain yang hanya berjarak 10 km. Blokade Israel mengambat aktivitas warga Palestina pasca operasi di al-Khalil pemukiman Yahudi yang menyebabkan tewasnya beberapa  warga dan puluhan lainnya luka-luka. 

Hamidat menyatakan bahwa: “Saya  keluar dari Tepi Barat bukan untuk merayakan Idul Fitri, tapi untuk mengambil uang tabungan saya di Bank. Kebanyakan penduduk Palestina disini sulit untuk keluar kota memenuhi kebutuhan hidupnya akibat blokade Israel.”

“Untuk merayakan hari raya Idul Fitri bertemu dengan keluarga kami di luar kota sangat sulit, kami harus berganti kendaraan 3 kali, tidak ada makanan di rumah kami untuk menjamu para tamu dan saudara yang datang. Makanya kami enggan keluar untuk merayakann Idul Fitri karena Blokade Israel.” Tambahnya.

“Kami masih dalam masa berkabung, tiga orang dari penduduk kami syahid setelah penyerangan tentara Israel yang menyebabkan tewasnya 3 pemuda pekan lalu. Untuk apa kami merayakan Idul Fitri ke luar kota? Kami masih dalam masa kesedihan yang mendalam.”

Hammam Musalamah, salah satu warga dari al-Khalil Barat menuturkan: “Kami kesulitan untuk menempuh perjalanan ke al-Khalil (18 km) karena semua wilayah di perbatasan Israel-Palestina ditutup dan diblokade oleh Israel.

Warga Palestina harus pergi ke kota untuk mencari keperluan persiapan Hari Raya Idul Fitri. Namun kondisnya setiap tahun tetap sama, Blokade Israel sangat menghambat warga untuk merayakan Idul Fitri tahun ini.

“Perputaran ekonomi rakyat di al-Khalil sangat lemah, tidak seperti kondisi perdagangan di kota lainnya, penyebabnya adalah blokade Israel.” Ungkap Wail Adeis, salah seorang warga di Tepi barat.

Meskipun blokade dan penjagaan pihak otoritas Israel sangat ketat, namun sebenarnya warga muslim Palestina di Tepi Barat ingin merayakan Idul Fitri tahun ini.

Kesaksian warga lainnya di Tepi Barat yang memiliki toko sembako di al-Khalil mengungkapkan bahwa: “Pasukan Israel melakukan penjagaan ketat selama dua hari terakhir, dan melarang warga keluar-masuk kota al-Khalil Tepi barat di jam-jam tertentu. Aktivitas warga terus menurun dari tahun ke tahun”.

“Pendapatan kami sebagai pedagang juga terus menurun setiap tahun akibat blokade Israel, karena aktivitas ekonomi di Tepi Barat semakin lesu.” Ungkapnya.

Al-Khalil, Kota Perdagangan dan Ekonomi

Namun salah satu pengamat ekonomi di Universitas al-Khalil mengungkapka bahwa: ”Sebenarnya al-Khalil menjadi pusat ekonomi dan perdagangan di Tepi Barat, namun karena blokade Israel yang semakin ketat, maka perekonomian menjadi lemah.”

“Israel menutup toko-toko warga, kebutuhan warga terisolir, sehingga ekonomi lesu dan perputaran roda perekonomian menjadi terhambat.”

“Israel telah membunuh perekonomian rakyat Palestina, yang seharusnya al-Khalil menjadi pusat perdagangan di Tepi Barat namun saat ini menjadi kuburan bagi perdagangan rakyat kecil.”

leave a reply