Kairo, SPNA - Presiden Uni Parlemen Arab asal Yordania Atef Tarawneh, menyatakan pada pertemuan di Uni Parlemen Arab kemarin Jumat (05/06), bahwa seluruh dunia sepenuhnya menyadari adanya proyek mencurigakan yang kini diusulkan untuk mengendalikan seluruh sisa tanah Palestina.
Pada hari peringatan Perang Enam Hari ke-53 tersebut, Atef menyebutkan bahwa upaya pendudukan yang dilakukan Israel menunjukkan gambaran paling mengerikan dari rasisme, kejahatan dan terorisme terhadap penduduk Palestina, di dunia yang mana perundangan dan legitimasi internasional sudah rapuh akibat bias Amerika.
"Uni Parlemen Arab sepenuhnya menyadari proyek-proyek ini bertujuan untuk sepenuhnya menghilangkan ketahanan rakyat Palestina dan kemampuan mereka untuk menghadapi upaya kolonial Israel serta memadamkan harapan jangka panjang mereka," sambung Atef.
Ia juga menyebutkan bahwa proyek yang dilakukan Israel-Amerika ini mencakup upaya melenyapkan fitur dan ideologi Arab Palestina, melegitimasi pencaplokan Tepi Barat, Lembah Yordan, Laut Mati Utara dan Dataran Tinggi Golan, serta membangun lebih banyak pemukiman kolonial di tengah munculnya permasalah ekonomi dan kesehatan internasional.
Pernyataan yang disampaikannya tersebut berakhir dengan tuntutan kepada seluruh kekuatan dunia untuk turut serta mengakhiri konflik Arab-Israel dengan memberikan solusi terbaik bagi keduannya, menekankan bahwa respons terbaik terhadap arogansi penjajahan adalah dengan melawannya. Perlawanan tersebut nantinya akan mengarah kepada pemulihan segala hak warga Palestina, terutama hak kembali ke tanah air, kompensasi dan penentuan masa depan mereka sendiri, serta hak pembebasan negara Palestina yang merdeka sesuai dengan perbatasan 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.
(T.NA/S: RT Arabic)