Indonesia Galang Dukungan Internasional Melawan Rencana Aneksasi Tanah Palestina oleh Israel

Indonesia menyeru Turki dan masyarakat internasional untuk menegaskan kembali komitmen mereka terhadap perjuangan rakyat Palestina.

BY Edited Sat,13 Jun 2020,09:27 AM

Jakarta

Jakarta, SPNA - Indonesia pada hari Jumat (12/06/2020) melayangkan surat ke Kementerian Luar Negeri Turki dan negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Dewan Keamanan PBB, dan Gerakan Non-Blok serta para pemimpin organisasi internasional, guna mengumpulkan dukungan melawan rencana Israel untuk mencaplok tanah Palestina.

Mengkritik Tel Aviv karena dianggap membahayakan "perdamaian dan stabilitas di kawasan," kedutaan Indonesia di ibukota Turki Ankara, dalam sebuah pernyataan menegaskan bahwa rencana aneksasi itu akan merusak "semua upaya untuk mencapai solusi abadi masalah Palestina yang berlandaskan pada solusi dua negara."

Sangat mengutuk langkah tersebut, Indonesia menganggap "rencana itu akan merusak semua parameter yang disepakati secara internasional, yang sebelumnya diuraikan dan didukung oleh komunitas internasional, termasuk berbagai Resolusi PBB, tentang masa depan Negara Palestina."

Surat itu, yang ditulis oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, menyeru Turki dan masyarakat internasional untuk "menegaskan kembali komitmen mereka terhadap perjuangan rakyat Palestina, menolak rencana aneksasi, terus mempertahankan solusi dua negara dan menjunjung tinggi parameter internasional yang disepakati tentang masalah Palestina."

"Sejalan dengan mandat konstitusional dan prioritas kebijakan luar negeri, Indonesia berkomitmen terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina, baik dalam forum bilateral, regional dan berbagai multilateral," ujarnya.

"Posisi Indonesia tetap tidak berubah dalam mengadvokasi kemerdekaan Palestina yang didasarkan pada solusi dua negara dengan perbatasan pra-1967 dan Yerusalem Timur sebagai Ibukota Palestina," tambahnya.

Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dipandang sebagai wilayah pendudukan di bawah hukum internasional, sehingga membuat semua permukiman Yahudi di sana - serta aneksasi yang direncanakan - ilegal.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengumumkan bahwa pemerintahnya berencana mencaplok Lembah Yordania dan semua blok permukiman di Tepi Barat pada awal Juli mendatang.

(T.RA/S: Anadolu Agency)

leave a reply
Posting terakhir