New York, SPNA – Seorang Akademisi Katolik Dr. Craig Considine menyatakan kekagumannya terhadap sosok Nabi Muhammad Saw dan ajaran kemanusiaan yang dibawa oleh beliau.
Doktor spesialis dibidang hubungan antar-agama tersebut mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah orang pertama dalam sejarah yang menolak rasisme.
Penulis buku “The Humanity of Muhammad: A Christian View” juga berkata bahwa dirinya terinspirasi dengan sosok Nabi Muhammad Saw.
“Nabi Muhammad adalah orang pertama dalam sejarah manusia yang menyatakan, tanpa syarat yang pasti, bahwa tidak ada manusia yang memiliki posisi diatas yang lain berdasarkan ras atau etnis, ‘’ tulisnya seperti dilansir situs About Islam (08/06).
Deklarasi ini dikristalisasi dalam salah satu pidato penting dalam Khotbah Terakhirnya, sebagaimana yang disampaikan di Gunung Arafat pada tahun 632 M. Dalam khotbah itu, Nabi Muhammad mengutuk rasisme ketika dia berkata:
“Semua manusia adalah keturunan Adam dan Hawa. Orang Arab tidak lebih unggul dibandingkan non-Arab. Dan non-Arab tidak lebih unggul dibandingkan orang Arab. Kulit putih tidak lebih unggul dari kulit hitam, dan kulit hitam tidak lebih unggul dari kulit putih, kecuali atas sikap dan perbuatan yang baik.”
Sejak saat itu, ajaran Nabi Muhammad mengajarkan tentang kesetaraan hal ini menginspirasi seluruh umat manusia untuk berjuang untuk kesetaraan ras dan keadilan untuk semua.
Ketika dunia kita menjadi semakin beragam dan saling berhubungan, sangat penting bagi kita untuk mengikuti ajaran Nabi Muhammad.
Saya sendiri bukan seorang Muslim, tetapi saya harus mengatakan bahwa saya sangat terinspirasi oleh anti-rasisme Nabi Muhammad, karena ia menunjukkan bahwa seseorang tidak berbeda berdasarkan ras tetap berdasarkan kualitas karakter dan perilaku mereka.
(T.RS/Palinfo,AboutIslam)