Sultan Pahang: Malaysia Akan Terus Mendukung Perjuangan Kemerdekaan Palestina

“Sultan Abdullah Ahmad Shah menyatakan keprihatinan mendalam serta menegaskan akan terus mendukung perjuangan kemrdekaan. Malaysia akan terus bekerjasama dengan negara-negara OKI dan dunia internasional yang menolak rencana pencaplokan Israel terhadap Tepi Barat.”

BY Edited Wed,17 Jun 2020,11:54 AM

Kuala Lumpur, SPNA – Sultan Pahang menyerukan seluruh rakyat Malaysia untuk berdoa demi Palestina dalam menghadapi pendudukan Israel.

Hal ini disampaikan Supervisor Istana Negara Kerajaan Pahang Datuk Ahmad Fadil Shamsuddin, (16/06) seperti dikutip dari Portal Malaysia Kini.  

“Sultan Abdullah Ahmad Shah menyatakan keprihatinan mendalam serta menegaskan akan terus mendukung perjuangan Palestina. Malaysia akan terus bekerjasama dengan negara-negara OKI dan dunia internasional yang menolak rencana pencaplokan Israel terhadap Tepi Barat.”

“Sultan Pahang percaya bahwa kemerdekaan Palestina di wilayah yang diduduki Israel tahun 1967 akan terwujud dengan dukungan non-stop dari dunia internasional.”

Beliau juga menyerukan seluruh rakyat Malaysia dari berbagai lapisan suku dan agama untuk berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing demi kemerdekaan Palestina  agar terbebas dari cengkraman Israel.

Kami juga berharap seluruh rakyat Malaysia akan terus berpegang teguh dengan prinsip keadilan dan menghormati sesama serta menolak seluruh pelanggaran kemanusiaan.

Sultan Pahang menyatakan hal ini setelah Perdana Menteri Israel yang bekoalisi dengan Benny Gantz menyatakan akan mencaplok wilayah Tepi Barat.

Netanyahu menyatakan berencana mencaplok 30% dari wilayah Tepi Barat pada pertengahan Juli mendatang sesuai dengan Kesepakatan Abad Ini yang diprakarsai Donald Trump.  

 

Rencana tersebut ditentang oleh Pemerintah Palestina, PBB dan Uni Eropa yang memandang bahwa hal ini  bertentangan dengan hukum.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, telah mengambil langkah tegas dengan memutuskan kerjasama dengan pihak Israel. Termasuk diantaranya kerjasama dalam bidang keamanan.

Disaat yang sama Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh juga menegaskan bahwa Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) akan menarik kembali pengakuannya atas Israel jika Tel Aviv mencoba mengusik kemerdekaan Palestina dibatas wilayah yang disepakati 4 Juni 1967.

 (T.RS/S:Palinfo)

leave a reply