Jalur Gaza, SPNA - 75 negara dan NGO berkomitmen mendonasikan bantuan 130 juta Dolar untuk mempertahankan layanan yang disediakan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) .
Hal ini disampaikan dalam pertemuan global tingkat menteri terkait UNRWA yang diselenggarakan hari ini (24/06) oleh pemerintah Swedia dan Yordania,
UNRWA menyatakan bahwa kebutuhan pengungsi Palestina melonjak akibat pandemi Covid-19 yang mengakibatkan kemerosotan ekonomi negara-negara terkait ditambah politik yang tidak stabil akibat pendudukan, blokade Gaza dan konflik di Suriah.
Pertemuan tersebut dipimpin Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi dan Menteri Kerjasama Pembangunan Internasional Swedia Peter Erickson serta partisipasi khusus Sekjen PBB Antonio Guterres.
Safadi menegaskan bahwa mendukung UNRWA adalah tindakan krusial demi kelangsungan hidup warga Palestina serta memastikan stabilitas di kawasan.
"Ini saatnya untuk bertindak ! Dukungan UNRWA sangat penting. Badan ini telah melakukan segala cara untuk memastikan efisiensi dan efektifitas dalam operasinya. Kita harus memberikan dukungan, '' tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa pada bulan Desember 2019, negara-negara anggota PBB mendukung pembaruan mandat UNRWA .
Menurut Guterres, UNRWA adalah lembaga penting demi menjaga stabilitas di wilayah konflik. Hari ini UNRWA sedang berjuang melawan dampak kesehatan, ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh Covid 19.
Semua negara harus bersatu menciptakan mekanisme keuangan jangka panjang yang dibutuhkan demi melanjutkan mandat yang dipercayakan kepada UNRWA dalam membantu 5,6 juta pengungsi Palestina.
Sekitar 28.000 karyawan dan staf UNRWA bekerja keras memberikan layanan sesuai dengan tantangan yang dihadapi akibat pandemi. UNRWA juga memastikan bahwa pengungsi Palestina memiliki akses dalam pendidikan, kesehatan, bantuan dan layanan social, Maannews melaporkan.
(T.RS/S:Mannews)