PM Inggris Serukan Israel Batalkan Pencaplokan Tepi Barat

“Israel tidak seharusnya mencaplok wilayah Tepi Barat. Jika itu terjadi, maka London tidak akan mengakui perubahan apapun di batas wilayah Palestina tahun 1967 kecuali hal-hal yang disepakati oleh Palestina dan Israel.”

BY Edited Wed,01 Jul 2020,03:02 PM


London, SPNA - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyerukan Israel untuk membatalkan rencana aneksasi terhadap Tepi Barat.

“Israel tidak seharusnya mencaplok wilayah Tepi Barat. Jika itu terjadi, maka London tidak akan mengakui perubahan apapun di batas wilayah Palestina tahun 1967 kecuali hal-hal yang disepakati oleh Palestina dan Israel,” Rt Arabic melaporkan, Rabu (01/07/2020).

Dia menegaskan bahwa pencaplokan Tepi Barat adalah pelanggaran terhadap hukum internasional serta mengancam stabilitas dan hubungan Israel dengan negara-negara tetangga di Timur Tengah.

Netanyahu sebelumnya menyatakan berencana mencaplok 30% dari wilayah Tepi Barat pada pertengahan Juli mendatang sesuai dengan Kesepakatan Abad Ini yang diprakarsai Donald Trump. 

 

Rencana tersebut ditentang oleh Pemerintah Palestina, PBB dan Uni Eropa yang memandang bahwa hal ini  bertentangan dengan hukum  internasional.

 

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, telah mengambil langkah tegas dengan memutuskan kerjasama dengan pihak Israel. Termasuk diantaranya kerjasama dalam bidang keamanan.

 

Disaat yang sama Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh juga menegaskan bahwa Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) akan menarik kembali pengakuannya atas Israel jika Tel Aviv mencoba mengusik kemerdekaan Palestina di batas wilayah yang disepakati 4 Juni 1967.

 

Di saat yang sama, Pelapor Khusus PBB Terkait HAM di Palestina, Micheal Lynk menyerukan agar mengambil langkah-langkah tegas  mencegah atau menghukum Israel jika mencaplok wilayah Palestina di  Tepi Barat.  Hal ini disampaikan beberapa hari setelah 1000 lebih anggota parlemen Eropa menandatangani petisi memprotes rencana Netanyahu tersebut, Reuters melaporkan, Sabtu (27/06/2020).  

 

Lynk menyerukan Uni Eropa untuk memberikan peringatan keras dan mengambil langkah tegas, seperti sanksi ekonomi, komersial atau kemungkinan lainnya.

 

Sementara itu lebih dari 1.000 anggota parlemen dari seluruh Eropa  menandatangani petisi  menentang keras rencana koalisi pemerintahan Netanyahu- Benny Gantz terkait pencaplokan sebagian wilayah Tepi Barat.

 

Tercatat sebanyak  1.080 anggota parlemen dari 25 negara di Eropa melalui petisi tersebut memperingatkan "potensi bahaya" terhadap perdamaian di kawasan akibat aneksasi Israel. Lebih dari 240 penandatangan adalah legislator di Inggris. 

 

Petisi yang dikirim  ke Kementerian Luar Negeri Eropa, memperingatkan bahwa aneksasi sepihak Tepi Barat dapat berakibat fatal terhadap  prospek perdamaian Israel-Palestina sekaligus menentang norma undang-undang  internasional.

 

Sejak perang 1967, diperkirakan sebanyak 430.000 penduduk Yahudi tinggal di lebih dari 130 permukiman di  Tepi Barat yang ilegal berdasarkan hukum internasional, namun  Washington dan Israel menolak hal ini.

(T.RS/S:RtArabic)

leave a reply
Posting terakhir