Cegah Pencaplokan Tepi Barat, Vatikan Panggil Dubes AS dan Israel

Parolin dalam pertemuan tersebut menyatakan keresahan Vatikan  atas tindakan sepihak yang dilakukan Israel. Dia menilai rencana pencaplokan Tepi Barat mengancam upaya  menuju perdamaian antara Israel dan Palestina

BY Edited Thu,02 Jul 2020,12:06 PM

Vatikan, SPNA – Vatikan dilaporkan memanggil duta besar Amerika Serikat dan Israel guna membujuk Tel Aviv untuk menghentikan eskpansi wilayahnya terhadap Tepi Barat yang diduduki.

 

Dilansir Rt Arabic (02/07) pertemuan berlangsung pada hari Selasa antara Menteri Luar Negeri Vatikan Kardinal Pietro Prolin bersama Duta Besar AS, Callista Gingrich dan Duta Besar Israel Oren David.

 

Parolin dalam pertemuan tersebut menyatakan keresahan Vatikan  atas tindakan sepihak yang dilakukan Israel. Dia menilai rencana pencaplokan Tepi Barat mengancam perdamaian antara Israel dan Palestina.

 

“Vatikan juga menyatakan dukungannya terhadap solusi dua negara. Israel dan Palestina memiliki hak yang sama  untuk hidup dalam aman dan damai di perbatasan yang diakui secara internasional,” terangnya.

 

Parolin mengimbau agar Israel dan Palestina berupaya melanjutkan negosiasi langsung berdasarkan resolusi PBB terkait, Rt Arabic melaporkan.

 

Netanyahu sebelumnya menyatakan berencana mencaplok 30% dari wilayah Tepi Barat pada pertengahan Juli mendatang sesuai dengan Kesepakatan Abad Ini yang diprakarsai Donald Trump. 

 

Rencana tersebut ditentang oleh Pemerintah Palestina, PBB dan Uni Eropa yang memandang bahwa hal ini  bertentangan dengan hukum  internaisonal.

 

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, telah mengambil langkah tegas dengan memutuskan kerjasama dengan pihak Israel. Termasuk diantaranya kerjasama dalam bidang keamanan.

 

Disaat yang sama Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh juga menegaskan bahwa Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) akan menarik kembali pengakuannya atas Israel jika Tel Aviv mencoba mengusik kemerdekaan Palestina dibatas wilayah yang disepakati 4 Juni 1967.

 

Di saat yang sama, Pelapor Khusus PBB Terkait HAM di Palestina, Micheal Lynk menyerukan agar mengambil langkah-langkah tegas  mencegah atau menghukum Israel jika mencaplok wilayah Palestina di  Tepi Barat.  Hal ini disampaikan beberapa hari setelah 1000 lebih anggota parlemen Eropa menandatangani petisi memprotes rencana Netanyahu tersebut, Reuters melaporkan (27/06).  

 

Lynk menyerukan Uni Eropa untuk memberikan peringatan keras dan mengambil langkah tegas, seperti sanksi ekonomi, komersial atau kemungkinan lainnya.

 

Sementara itu lebih dari 1.000 anggota parlemen dari seluruh Eropa  menandatangani petisi  menentang keras rencana koalisi pemerintahan Netanyahu- Benny Gantz terkait pencaplokan sebagian wilayah Tepi Barat.

 

Tercatat sebanyak  1.080 anggota parlemen dari 25 negara di Eropa melalui petisi tersebut memperingatkan "potensi bahaya" terhadap perdamaian di kawasan akibat aneksasi Israel. Lebih dari 240 penandatangan adalah legislator di Inggris. 

 

Petisi yang dikirim  ke Kementerian Luar Negeri Eropa, memperingatkan bahwa aneksasi sepihak Tepi Barat dapat berakibat fatal terhadap  prospek perdamaian Israel-Palestina sekaligus menentang norma undang-undang  internasional.

 

Sejak perang 1967, diperkirakan sebanyak 430.000 penduduk Yahudi tinggal di lebih dari 130 permukiman di  Tepi Barat yang ilegal berdasakan hukum internasional, namun  Washington dan Israel menolak hal ini.

 

(T.RS/S:RtArabic)

 

leave a reply
Posting terakhir