Hadapi Rencana Pendudukan, Pemimpin Hamas Serukan Strategi Persatuan Nasional

"Hamas menyambut baik segala rekonsiliasi dalam kata dan perbuatan. Dan, tentu saja sangat diperlukan adanya sebuah strategi nasional untuk menentang rencana pendudukan," pemimpin Gerakan Hamas, Gabriel Rajoub, menuturkan.

BY Edited Tue,07 Jul 2020,01:45 PM

Jalur Ghaza, SPNA – Pemimpin Gerakan Hamas, Wasfi Kabha, menyambut kunjungan Sekretaris Komite Sentral Gerakan Fatah, Gabriel Rajoub yang datang untuk memberikan ucapan selamat atas kebebasan saudaranya, Dr. Amjad Kabha, setelah 18 tahun berada di dalam penahanan Zionis.

Kabha dalam sebuah pernyataan pers menuturkan, "kunjungan ini sangat diapresiasi, mencerminkan semangat positif yang mempererat ikatan sosial dan faksi kita, juga meningkatkan kepercayaan antara komponen-komponen rakyat Palestina." Dan, "ini mungkin merupakan langkah pertama dalam mempraktikkan apa yang sudah kita sepakati dalam konferensi, terlepas dari dilepaskannya saudara saya hari ini," tambahnya.

“Hamas menyambut baik segala rekonsiliasi dalam kata dan perbuatan. Dan tentu saja sangat diperlukan adanya sebuah strategi nasional untuk menentang rencana pendudukan. Kita bisa menganggap kunjungan ini sebagai bagian dari niat baik untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan, diikuti dengan langkah baik lain nantinya,” imbuhnya.

Kabha juga menekankan perlunya kemitraan politik, aksi bersama dan keterlibatan dalam satu front nasional tunggal, terpadu dan terstruktur, untuk menghadapi pendudukan dan rencananya. Kepercayaan dan niat baik yang diterjemahkan dalam tindakan dan praktik merupakan inti dari keamanan kesatuan negara.

Ia menyebutkan bahwa dibutuhkan upaya besar dan intensif dari berbagai pihak untuk mewujudkan kebebasan saudaranya hari ini. Dalam beberapa hari ini ia akan menerima beberapa kunjungan resmi dari para tetua suku Kabha dari Barta’a, Abdul Jinin, Tura, Ummu Dar dan sahabat seperjuangan lainnya, hanya saja tanpa adanya acara resmi dan ramah tamah lainnya, atas permintaan Amjad, saudaranya.

Otoritas pendudukan membebaskan Amjad Kabha Kamis lalu (02/07/2020) dari Jenin setelah ditahan selama 18 tahun lamanya di berbagai penjara pendudukan. Dokter berusia 48 tahun ini menjadi simbol gerakan tawanan Palestina. Di penjara pendudukan ia berperan besar dalam mengajar siswa yang berafiliasi dengan universitas dan berbagi pengetahuan serta pengalaman dari kedudukan akademiknya.

Amjad Kabha ditangkap atas tuduhan mengobati korban luka yang dicari oleh pihak pendudukan. Hukuman ini dijatuhkan di masa-masa pengadilan sedang gencarnya menghalangi hak-hak warga Palestina.

(T.NA/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir