Ankara, SPNA - Menteri Luar Negeri Perancis, Jean-Yves Le Drian, mengumumkan kekecewaannya atas keputusan Erodgan mengubah Museum Hagia Sophia menjadi masjid. Seperti dilansir dari Arabic.Sputniknews, Sabtu (11/07/2020).
Dalam sebuah pernyataanya, Jean mengatakan "Perancis menyesalkan keputusan Dewan Negara Turki tentang perubahan status Museum Hagia Sophia dan keputusan Presiden Recep Tayyip Erdogan tentang pengalihan pengawasannya ke Departemen Agama."
Dia menambahkan bahwa keputusan ini "membahayakan salah satu simbol yang paling menonjol dalam sejarah Turki." Ia mengajak Pemerintah Turki untuk melestarikan situs bersejarah ini, yang terdaftar dalam Daftar Warisan Dunia "UNESCO".
Pernyataan ini keluar setelah Erdogan menandatangani dekrit yang mengubah Museum Hagia Sophia menjadi masjid, dan akan membukanya untuk jemaah mulai dari tanggal 24 Juli mendatang.
Hagia Sophia atau Aya Sofya awalnya merupakan sebuah Katedral yang dibangun pada abad keenam masehi. Kemudian diubah menjadi masjid saat masa pemerintahan Turki Utsmani, tahun 1453.
Namun pasca runtuhnya Turki Usmani pada akhir Perang Dunia I, Mustafa Kemal Ataturk, memutuskan pada tahun 1935 untuk mengubah monumen itu menjadi museum. Dan UNESCO mendaftarkan situs tersebut dalam daftar Warisan Dunia.
(T.HN/S: Arabic. Sputniknews)