Macron Bujuk Netanyahu Batalkan Niat Pencaplokan

Agenda pencaplokan Israel membuat seluruh dunia khawatir terhadap masa depan perdamaian di Timur Tengah. Presiden Perancis, Emmanuel Macron meminta Netanyahu untuk melupakan niatnya tersebut.

BY Edited Sat,11 Jul 2020,12:33 PM

Paris, SPNA - Presiden Perancis, Emmanuel Macron, Jumat (10/07/2020), membujuk Perdana Menteri Israel, Bejamin Netanyahu agar membatalkan niatnya untuk mencaplok sebagian wilayah Palestina di Tepi Barat.

Permintaan itu diketahui melalui sebuah pernyataan yang dikeluarkan biro resmi Istana Élysée, kediaman resmi Presiden Perancis, seperti dilansir France24, Jumat (10/07/2020) kemarin.

Dalam komunikasi via telepon, kepada Netanyahu, Macron mengatakan bahwa dirinya tetap komitmen mendukung berbagai usaha untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah. Ia meminta koleganya tersebut untuk membatalkan rencana aneksasi di Tepi Barat.

"Langkah seperti ini bertentangan dengan Undang-Undang Internasional, dan akan meruntuhkan format perdamaian Solusi Dua Negara." Ucapnya.

Menurutnya Palestina dan Israel tidak akan dapat berdamai selama kedua negara tersebut belum menjadi negara yang berdaulat, serta menghormati batas dan hak-hak masing negara.

Di samping itu, Macron juga memuji alasan pemerintah Israel yang mengklaim bahwa bebijakan yang diambilnya justru untuk menciptakan perdamaian. Perancis berjanji akan tetap menjaga hubungan persaudaraan yang kuat dengan negara Yahudi tersebut.

Seperti diketahui bahwa Pemerintah Israel ingin menguasai sebagian wilayah Tepi Barat demi mengamankan permukiman Yahudi yang mereka didirikan secara ilegal di Tepi Barat. Awalnya rencana tersebut akan diumumkan pada awal Juli ini. Namun tekanan dari dunia internasional membuat Israel menunda keputusannya.

Jika Israel benar-benar melaksanakan niatnya, Palestina akan kehilangan 30 persen dari wilayah Tepi Barat. Termasuk Lembah Jordan yang merupakan lumbung persediaan makanan Palestina.

(T.HN/S: Qudspress)

leave a reply
Posting terakhir