Warga Israel Unjuk Rasa Kritik Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Corona

Pemerintah Israel dianggap terlambat dalam merespon anjloknya ekonomi warga yang disebabkan pandemi Corona.  Ribuan warga Yahudi turun ke jalananan meminta pertanggung jawaban.

BY Edited Sun,12 Jul 2020,04:06 PM

Tel Aviv, SPNA - Ribuan warga Israel, Sabtu (11/07/2020), melakukan unjuk rasa mengkritik pemerintah yang dinilai tidak sanggup melindungi ekonomi negara akibat Corona yang berimbas kepada masyarakat.

Sesuai dengan kebijakan larangan berkumpul dalam skala besar, polisi berusah membatasi pengunjuk rasa yang melakukan aksinya di Rabin Square, Tel Aviv.

Seperti dilansir dari Arabic.Reuters, angka pengangguran di Israel akibat Corona meningkat menjadi 21 persen. Sejumlah perusahaan meminta pemerintah membantu mereka agar dapat memulai usaha seperti sedia kala.

Demonstran yang turun ke jalanan dengan memakai masker tersebut menuntut pemerintah untuk mempercepat penyaluran bantuan yang pernah dijanjikan.

Sepekan yang lalu Perdana Menteri Israel sempat menerapkan "new normal" yang memungkinkan masyarakat kembali ke aktivitas masing-masing. Namun bersamaan dengan itu, angka infeksipun kian meninggkat. Dan pada akhirnya pemerintah terpaksa kembali menekan pergerakan warga.

Di sisi lain, sebagian warga malah menuntut pemerintah lebih mementingkan keselamatan warga dibandingkan ekonomi. Direktur Kesehatan Sipil Israel, Sigal Sadetsky, Selasa (07/07/2020), bahkan mengajukan surat pengunduran diri.

Melalui sebuah status Facebook Sigal mengungkapkan alasan dirinya meninggalkan jabatannya di Kementerian Kesehatan. Ia kecewa pemerintah tidak mengindahkan pendapatnya untuk tidak terlalu cepat membuka lockdown.

"Keberhasilan kita membendung Covid-19 pada gelombang pertama menjadi sia-sia akibat kebijakan Pemerintah yang tergesa-gesa," tulisnya.

(T.HN/S: Ar.Reuters)

leave a reply
Posting terakhir