Presiden Mesir Tegaskan Dukungan Terhadap Kemerdekaan Palestina

Melalui saluran telepon Al-sisi menegaskan pentingnya mencari solusi yang adil dimana rakyat Palestina dapat meraih kemerdekaan di wilayah 1967, dengan Al-Quds sebagai ibukotanya, sesuai dengan keputusan resmi PBB.

BY Edited Mon,20 Jul 2020,10:34 AM

Ramallah, SPNA – Presiden Mesir Abdul Fatah Al-Sisi menegaskan kembali dukungannya terhadap pemerintah dan rakyat Palestina dibawah Presiden Mahmoud Abbas.

Melalui saluran telepon Al-sisi menegaskan pentingnya mencari solusi yang adil dimana rakyat Palestina dapat meraih kemerdekaan di wilayah 1967, dengan Al-Quds sebagai ibukotanya, sesuai dengan keputusan resmi PBB.

Mesir juga menolak segala bentuk keputusan sebelah pihak  yang bertentangan dengan hukum internasional karena hal ini akan menyebabkan konflik  dan membahayakan stabilitas di kawasan.  

Presiden Mesir juga menegaskan akan mengerahkan segala cara untuk mewujudkan perdamaian sesuai dengan hukum internasional dan inisiatif perdamaian Arab.

Dia juga menyambut baik komunikasi Hamas dan Fatah demi menyatukan Palestina serta mewujudkan rekonsiliasi nasional.

Pernyataan Presiden Mesir disambut baik oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas. “Dukungan besar terhadap rakyat Palestina tidak aneh jika datang dari saudara kami di Mesir yang bahu membahu mewujudkan keadilan untuk Palestina.”

Abbas juga menyatakan bahwa Palestinna siap mewujudkan perdamaian sesuai dengan keputusan dunia internasional dan dibawah pengawasan Kuartet Timur Tengah, namun hal ini menuntut Israel untuk menghentikan rencana pencaplokannya atas Palestina.

 “Jika Israel benar-benar mencaplok Palestina maka mereka akan menanggung akibat sebagai negara penjajah, ‘’ tegas Abbas.

Sebelumnya, koalisi Netanyahu-Benny Gantz menyatakan berencana mencaplok 30% dari wilayah Tepi Barat pada pertengahan Juli sesuai dengan Kesepakatan Abad Ini yang dipelopori Donald Trump. 

 

Rencana tersebut ditentang oleh Pemerintah Palestina, PBB dan Uni Eropa yang memandang bahwa hal ini  bertentangan dengan hukum  internasional.

 

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, telah mengambil langkah tegas dengan memutuskan kerjasama dengan pihak Israel. Termasuk diantaranya kerjasama dalam bidang keamanan.

 

Di saat yang sama, Pelapor Khusus PBB Terkait HAM di Palestina, Micheal Lynk menyerukan agar mengambil langkah-langkah tegas  mencegah atau menghukum Israel jika mencaplok wilayah Palestina di  Tepi Barat. 

 

Sementara itu lebih dari 1.000 anggota parlemen dari seluruh Eropa  menandatangani petisi  menentang keras rencana koalisi pemerintahan Netanyahu- Benny Gantz terkait pencaplokan sebagian wilayah Tepi Barat. Hal ini karena rencana tersebut akan  membahayakan stabilitas kawasan.

 

Penasehat Presiden Palestina  Nabil Shaath menegaskan bahwa intifada ketiga mungkin terjadi jika Israel benar-benar mencaplok wilayah Palestina di Tepi Barat.

Dalam wawancara dengan surat kabar France 24, Jum’at (04/07) Shaath mengatakan : “Kami punya banyak opsi. Sebagai bangsa Palesina kami sepakat melawan perampasan wilayah. Hari ini kami bersatu dengan seluruh faksi termasuk  Hamas. Saudara-saudara kami di Gaza siap bekerjasama dengan Tepi Barat demi melindungi tanah air. “

Dia  menambahkan bahwa negara-negara Arab akan membantu mengucurkan dana untuk Palestina. “Saat intifada pertama meletus pasca kunujungan Mantan PM Israel Ariel Sharon ke Masjid Al-Aqsa, Pemerintah Arab Saudi saat itu menyumbang 1 miliar Dolar dalam beberapa hari,’’ terangya.

Sebelumnya Shaath menyatakan bahwa Palestina siap duduk di meja perundingan dengan Israel dengan syarat Tel Aviv harus menghapus rencana pencaplokan terhadap Tepi Barat.

“Setiap kesepakatan Palestina dan Israel harus dilaksanakan sesuai dengan keputusan PBB dan dimediasi oleh Kuartet TImur Tengah bukan hanya AS’’, tegasnya.

 

Sejak perang 1967, diperkirakan sebanyak 430.000 penduduk Yahudi tinggal di lebih dari 130 permukiman di  Tepi Barat yang ilegal berdasakan hukum internasional, namun  Washington dan Israel menolak hal ini.

(T.RS/S:RtArabic)

leave a reply
Posting terakhir