Shtayyeh Minta PBB Bentuk Koalisi Internasional untuk Perdamaian Palestina

Sambut utusan PBB untuk Timur Tengah, Perdana Menteri Palestina desak pembentukan koalisi internasional guna merumuskan proposal perdamaian Palestina-Israel.

BY Edited Wed,22 Jul 2020,10:21 AM

Ramallah, SPNA - Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, Selasa (21/07/2020), meminta PBB membentuk koalisi internasional bertujuan yang untuk mencari jalan perdamaian adil antara Palestina dan Israel.

Permintaan tersebut disampaikan dalam pertemuannya dengan utusan PBB untuk urusan perdamaian di Timur Tengah, Nickolay Mladenov, di Kantor Perdana Menteri, Ramallah.

Selain itu ia juga meminta PBB agar mengadakan konferensi dunia yang mempertemukan berbagai pihak, guna membahas hak-hak Palestina sesuai dengan Undang-Undang Internasional yang ada.

Kepada Mladenov, Shtayyeh kembali menegaskan sikap Palestina yang menolak penuh rencana Israel untuk melakukan aneksasi di Tepi Barat. Serta menolak agenda perdamaian yang ditawarkan oleh Amerika Serikat, atau yang lebih dikenal di media dengan sebutan The Deal o The Century/ Perjanjian Abad Ini.

Seperti diketahui, sejak awal kampanye tahun 2019, Benjamin Netanyahu selalu menjanjikan perluasan wilayah di Tepi Barat. Rencana tersebut belakangan diumumkan akan dilaksanakan pada awal Juli, bulan ini. Tapi nampaknya Israel terpaksa menunda rencana tersebut akibat penolakan dari berbagai pihak.

Jika Israel benar melaksanakan rencananya, Palestina dipastikan akan kehilangan 30 persen dari wilayah Tepi Barat.

(T.HN/S: Qudspress)

leave a reply
Posting terakhir

Shtayyeh Minta Amerika Hentikan Yahudisasi Yerusalem

Mohammad Shtayyeh menegaskan kembali bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik dan meminta pihak Amerika Serikat melakukan segala upaya untuk menghilangkan hambatan solusi tersebut, serta melakukan upaya penyelesaian konflik.

Pentagon minta Qatar susun koalisi untuk menjaga keamanan di wilayah Teluk

Dalam kunjungannya ke Amerika, Emir Qatar mendapat tugas membentuk kekuatan di wilayah Teluk demi melawan berbagai aksi provokatif yang mengganggu keamanan di wilayah tersebut. Hubungan Amerika-Qatar menurut pengakuan salah satu pejabat senior Amerika,  sangat kuat dibandingkan beberapa waktu sebelumnya.