Kontroversi Penyebab Ledakan Beirut, Antara Kelalaian dan Serangan Roket Israel

Ledakan 2.750 ton amonium nitrat yang disita sekitar 6 tahun dan serangan militer Israel menjadi dua dugaan penyebab ledakan di pelabuhan Beirut, Lebanon.

BY Edited Wed,05 Aug 2020,03:24 PM

Lebanon, SPNA -  Ledakan besar di pelabuhan Beirut menewaskan  73 orang serta melukai 3700 warga sipil berdasarkan laporan awal.  Diantara korban tewas adalah personel  militer dan pasukan keamanan yang melindungi pelabuhan.

Ledakan juga meratakan pelabuhan dan lokasi sekitar di mana seluruh ibu kota dihantam dengan awan jamur raksasa yang menjulang  ke langit.

Walikota Beirut  mengatakan  peristiwa tersebut mirip ledakan nuklir di Nagasaki dan Hiroshima.

Berdasarkan keterangan dilansir surat kabar resmi Lebanon NAA, terdapat dua laporan yang mengungkapkan dugaan penyebab ledakan besar yang terjadi Selasa (04/08/2020) itu.

Dugaan pertama mengatakan bahwa ledakan dipicu 2.750 ton amonium nitrat yang disita sekitar 6 tahun lalu dari salah satu kapal dan disimpan di dermaga nomor 12.

Sementara  laporan kedua mengatakan, ledakan disebabkan agresi militer Israel yang menarget gudang penyimpanan bahan peledak berkekuatan tinggi tersebut. Merujuk kepada laporan saksi mata yang mengaku melihat  pesawat tempur Israel berada  di udara pada saat ledakan.

Meskipu demikian perjabat tinggi Israel membantah terlibat dalam ledakan kemarin.

Observatorium Gempa Bumi Yordania mengumumkan pada Selasa malam bahwa ledakan di Beirut setara dengan gempa berkekuatan 4,5 Richter.

Selasa malam, Dewan Pertahanan Tertinggi menggelar pertemuan darurat  membahas ledakan Beirut dan menyatakan Beirut sebagai "kota bencana."

Berdasarkan laporan yang diajukan kepala Badan Keamanan Negara, Tony Saliba, kepada Dewan Pertahanan Tertinggi, 2.750 ton jumlah "amonium nitrat" ​​disita pada tahun 2014 dari kapal uap yang membawa bendera Moldova yang sedang dalam perjalanan menuju ke Mozambik. Kapal tersebut mengalami kerusakan di perairan Lebanon lalu dipindahkan ke dermaga No. 12 dan diamankan sampai menunggu putusan pengadilan.

Beberapa waktu lalu, Keamanan Lebanon yang melakukan inspeksi di dermaga mengatakan bahwa bahwa gudang penyimpanan ammonium nitrat tersebut membutuhkan renovasi  dan penguncian rapat.  Mereka menemukan celah di dinding selatan di mana siapapun dapat keluar masuk dengan mudah. Pihak Administrasi Pelabuhan Beirut diminta untuk memberikan pengamanan penuh terhadap dermaga serta  memperbaiki seluruh kerusakan.

Di antara laporan  yang disampaikan kepada Dewan Pertahanan, ledakan itu terjadi selama proses pengelasan pintu dermaga. Sayangnya, percikan api dari alat las mengenai bahan peledak yang ada di dalam gudang lalu menyebabkan 2.750 ton atau setara dengan 1.300 ton TNT meledak.

Pasca ledakan, dukungan terhadap Lebanon Lebanon terus berdatang dari masyarakat internasional dan Arab.  Juru bicara Gedung Putih Kylie McNanny mengatakan bahwa Donald Trump mengikuti perkembangan  ledakan di Beirut. "Kami berdoa untuk keselamatan rakyat Lebanon, dan kami sedang memantau situasi dengan cermat," ujarnya.

Departemen Luar Negeri AS juga mengumumkan bahwa mereka siap memberikan bantuan kepada pemerintah Lebanon yang dipimpin Presiden Micehal Aoun.

Selain itu Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa Perancis telah menyerahkan berbagai bantuan  ke Lebanon. Di saat yang sama  Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian menekankan bahwa Perancis terus mendukung Lebanon.

Kerajaan Arab Saudi dan Uni Ermirat Arab juga menegaskan akan terus mendukung rakyat Lebanon. Sebagai bentuk solidaritas UAE menyalakan bendera Lebanon di Burj Khalifa demi memberi hormat kepada korban.

Di saat yang sama, Kuwait mengirim bantuan medis darurat, disusul Qatar dan Irak yang  membuat rumah sakit lapangan.  Irak juga mengumumkan akan memasok seratus ribu barel minyak per bulan, selama masa krisis.

Adapun Presiden Bashar Al-Assad, memberikan arahan kepada tim medis  untuk membawa korban yang terluka ke Suriah.  

Dukungan dan solidaritas juga disampaikan oleh Turki, Mesir, Yordania, Inggris , beberapa negara Arab  serta sejumlah klub sepakbol Eropa, termasuk Barcelona, ​​Inter Milan dan Paris Saint-Germain.

(T.RS/S:NAA)

leave a reply
Posting terakhir

Beirut Kembali Diguncangkan Oleh Ledakan

Palang Merah Lebanon mengumumkan telah mengangkut 4 jenazah dan sejumlah korban luka ke rumah sakit. Terhitung setidaknya 30 warga yang sedang berada di tempat kejadian mengalami luka.