Bamako, SPNA - Presiden Mali, Ibrahim Abu Bakar Keita, Selasa (19/08), mengumumkan pengunduran dirinya setelah terjebak dalam sebuah aksi yang disebutnya sebagai kudeta berencana. Ia mengaku enggan terlibat dalam perang saudara.
"Saya tidak ingin pertumpahan darah demi sebuah jabatan." Ucapnya.
Dalam pidato pengunduran diri ia mengatakan, "Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada warga yang telah memberikan kepercayaannya selama beberapa tahun terakhir. Dengan ini saya mengumumkan pelepasan semua jabatan yang pernah saya emban."
Media melaporkan, beberapa waktu lalu militer Mali disebutkan ingin melakukan kudeta presiden. Mereka melakukan penangkapan terhadap beberapa pejabat tinggi militer dan elit negara. Termasuk di antaranya Presiden Ibrahim Abu Bakar Keita.
Sejak beberapa bulan terakhir, keamanan lokal Mali sedang bergejolak. Hal itu disebabkan oleh demonstrasi yang diadakan warga menuntut pelengseran Presiden.
Aksi warga tersebut di sebabkan oleh isu korupsi para pejabat negara dan himpitan ekonomi.
(T.HN/S: Skynewsarabia)