Kemenkes Palestina Umumkan Kondisi Darurat Akibat Krisis Listrik

Penutupan parbatasan oleh Otoritas Israel menyebabkan Gaza mengalami krisis listrik. Ribuan pasien terancam tidak mendapakan pelayanan kesehatan.

BY Edited Tue,25 Aug 2020,10:27 AM

Gaza, SPNA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina memprediksikan akan terjadi 'bencana besar' jika krisis arus listrik di Gaza terus berlangsung. Aliran listrik yang hanya aktif empat jam dalam satu hari dapat menjadi petaka bagi para pasien yang sedang dirawat di sejumlah rumah sakit.

dr. Hani Hitsam, Kepala Divisi Unit Gawat Darurat (UGD) di Rumah Sakit Asy-Syifa, Gaza, mengatakan bahwa rumah sakit tersebut telah beroperasi selama sepuluh hari terakhir dibantu pembangkit listrik berbahan bakar solar. Ia mengingatkan bahwa kondisinya sangat mendesak, disebabkan oleh persedian bahan bakar tersebut yang semakin menipis.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Suara Palestina, dr Hani menjelaskan bahwa jalan buntu krisis istrik saat ini akan berakibat fatal. Disebabkan oleh sebagian besar peralatan medis membutuhkan aliran listrik.

Haitsam berharap negara dunia dan organisasi internasional dapat segera memberikan bantuannya untuk Gaza.

Hal serupa juga disampaikan dr. Abdullah Al-Qisyawi, Kepala Divisi Ginjal (nefrologi). AL-Qisyawi mengatakan terbatasnya arus listrik memberikan dampak buruk terhadap pelayana ruangan pencucian darah. Rumah sakit Asy-Syifa memiliki 67 unit alat pencucian darah. Dan semuanya membutuhkan dukungan arus listrik.

Perlu diketahuai bahwa krisis lisrik di Gaza telah berlangsung selama sepekan terakhir. Pihak perusahaan mengumumkan bahwa mereka terpaksa menghentikan pelayanan akibat kehabisan pasokan solar.

Kondisi tersebut disebabkan oleh pemerintah Israel, yang menutup seluruh jalur perbatasan. Otoritas Zionis memutuskan untuk tidak membuka jalur pengiriman BBM ke Gaza. Hal itu dimanfaatkan untuk menekan para pejuang Palestina yang ada di wilayah tersebut.

(T.HN)

Nuruddin Jama Al-Harrazin

leave a reply
Posting terakhir