Gaza, SPNA - Kementerian Kesehatan Gaza, Jumat (28/08), melaporkan bahwa pihaknya belum dapat menentukan titik penyebaran virus Corona. Kondisi tersebut memaksa pemerintah setempat untuk terus melakukan lockdown.
Juru Bicara Kementerian, Iyad Al-Buzd, dalam sebuah wawancara via Zoom, mengatakan bahwa menekan penyebaran virus yang pertamakali ditemukan di Wuhan, Cina, tersebut adalah prioritas utama.
"Kita sudah menyiapkan sejumlah rencana untuk situasi terburuk." Ucapnya. "Kita akan terus membatasi pergerakan warga antar provinsi dan kota."
Selain itu, kepada wartawan, Iyad berpesan agar warga terus mendukung pemerintah dengan menaati setiap instruksi kesehatan yang ada.
Kementerian Dalam Negeri Gaza, Rabu (26/08), mengumumkan perpanjangan lockdown di seluruh wilayah Gaza akibat Corona hingga 72 jam ke depan dari sejak pengumuman tersebut dikeluarkan.
Kebijakan itu ditujukan untuk membatasi dan mendeteksi virus Corona yang mulai menyebar di Gaza sejak hari Senin (24/08). Abu Nuaim mengajak warga untuk mematuhi setiap protokol kesehatan yang ada.
Pemerintah disebutkan akan menjamin kebutuhan pokok selama masa lockdown tersebut berlangsung.
Dikutip dari Worldometers, total korban infeksi Corona per hari ini (Sabtu, 29/08) di seluruh dunia berjumlah 24.928.895 orang. Termasuk di antaranya 841.692 orang meninggal dunia dan 17.310.401 orang berhasil sembuh.
(T.HN/S: Qudspress)
