IDF Memaksa Warga Palestina Membongkar Rumahnya Yang Menghadap Qubbatus Sakhrah

Sebuah laporan yang disiapkan oleh kantor media Hamas di Tepi Barat memantau peningkatan pembongkaran rumah di Tepi Barat dan Yerusalem selama Agustus lalu. Pasalnya, jumlah rumah yang dibongkar pendudukan mencapai 44 rumah, yang merupakan jumlah tertinggi sejak awal tahun, selain puluhan rumah yang warganya diberitahukan pembongkaran.

BY Edited Wed,09 Sep 2020,11:32 AM

Yerusalem, SPNA Otoritas Pendudukan Israel pada Selasa (09/09), memaksa warga Yerusalem Hamed Hammad, untuk menghancurkan lantai empat rumahnya di Kota Tua Yerusalem yang diduduki. Rumahnya yang terletak di dekat Bab Al-Ghawanimah dan menghadap Qubbatus Sakhrah itu sudah diberi ultimatum oleh pihak pendudukan semenjak Ahad (06/09).

Menurut Hammad, Pendudukan memaksanya untuk menghancurkan sendiri rumah tersebut, dan dia harus melakukan itu untuk menghindari denda yang sangat besar jika otoritas pendudukan yang melakukan pembongkaran.

Sementara itu, juga pada hari yang sama, Pengadilan Pendudukan Israel mengeluarkan keputusan untuk mengevakuasi seluruh keluarga Al-Rajabi, yang bertempat tinggal di sebuah bangunan di Kota Silwan Selatan Yerusalem, untuk mendukung asosiasi pemukiman yahudi Ateret Cohenim.

Pusat Informasi Wadi Hilweh menyebutkan bahwa bangunan tempat tinggal di yang terletak di lingkungan Batn Al-Hawa tersebut terdiri dari 3 apartemen dan menampung 30 anggota keluarga.

Otoritas pendudukan juga memaksa keluarga Sari untuk secara paksa menghancurkan 5 toko mereka di desa Jabal Al-Mukaber sebelah tenggara kota, dengan alasan mereka tidak mendapatkan izin. Padahal  mereka selama 10 tahun terakhir telah mengusahakan izin bangunan, namun pihak pendudukan sendiri tidak mengeluarkan.

Sebuah laporan yang disiapkan oleh kantor media Hamas di Tepi Barat memantau peningkatan pembongkaran rumah di Tepi Barat dan Yerusalem selama Agustus lalu. Pasalnya, jumlah rumah yang dibongkar pendudukan mencapai 44 rumah, yang merupakan jumlah tertinggi sejak awal tahun, selain puluhan rumah yang warganya diberitahukan pembongkaran.

Selain itu, jumlah harta benda yang dirusak termasuk toko, bangunan pertanian, barak dan fasilitas lainnya mencapai 52 bangunan, sementara pendudukan menyita 8 harta benda yang bervariasi antara perkakas dan kendaraan, serta jumlah penggerebekan rumah mencapai 127 penggerebekan.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa wilayah Betlehem, Yerusalem dan Hebron adalah yang paling rentan terhadap perlakuan semena-mena Israel tersebut. Detilnya Betlehem dengan 292 kejadian, Yerusalem 279 kejadian, dan Hebron dengan 254 kejadian.

(T.NA/S: Palinfo) 

leave a reply