Beirut, SPNA – Delegasi terkemuka Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengadakan serangkaian kunjungan ke sejumlah faksi Palestina dan Islam di Kamp Ain El-Hilweh Beirut, mulai dari Senin (07/09) dan terus berlangsung hingga ke hari ini.
Delegasi tersebut dipimpin oleh Ayman Shana, Ketua Biro Politik Hamas Untuk Wilayah Saida dan kamp-kampnya, didampingi oleh Muhammad Abu Layla, Wakil Ketua Biro Politik Hamas Wilayah Saida dan kampnya, Khaled Zaiter, Ketua Biro Politik di Kamp Ain Al-Hilweh, dan Abu Abdullah Qiblawi, Wakil Ketua Pasukan Keamanan Gabungan.
Kunjungan tersebut juga disertai oleh tokoh besar lainnya, seperti Amir Gerakan Mujahid Islam Sheikh Jamal Khattab, Wakil Komandan Keamanan Nasional di Lebanon Mayor Jenderal Munir Al-Muqdah, Ketua Biro Politik Front Demokrasi untuk Pembebasan Palestina di Kamp Ain Al-Hilweh Fouad Othman, Ketua Keamanan Nasional Palestina di Wilayah Saida Brigjen Abu Ashraf al-Armoushi serta Komandan Pasukan Keamanan Gabungan, Kolonel Abdul Hadi Al-Asadi.
Kunjungan tersebut diatur dalam rangka kedatangan Ketua Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh ke Lebanon. Menurut panitia pelaksanaan kunjungan, kunjungan Haniyeh ke Kamp Ain El-Hilweh ini merupakan suatu agenda yang strategis dan luar biasa. Kunjungan ini akan memperkuat status pengungsi Palestina dan memulihkan peran mereka di kedudukan mereka di Lebanon, terutama mengingat kunjungannya ini merupakan kunjungan pertama seorang pemimpin nasional Palestina ke kamp-kamp Lebanon semenjak awal didirikan kamp-kamp ini berdiri.
Kunjungan kamp Haniyeh ini diagendakan dalam rangka menekankan puncak persatuan nasional di antara semua golongan dan faksi Palestina, dan persatuan ini sendiri tentunya memberi kekuatan bagi setiap langkah yang akan dilakukan untuk perjuangan Palestina.
Delegasi Haniyeh berterima kasih kepada faksi Palestina dan Islam di Lebanon atas kesediaan mereka dalam menerima Haniyeh dan mewujudkan adegan persatuan nasional di Kamp Ain El-Hilweh.
Sebaliknya faksi Palestina dan Islam di Lebanon menegaskan bahwa kunjungan Haniyeh memberikan momentum, gengsi, kehadiran dan harapan di kalangan rakyat Palestina di Lebanon, serta mewujudkan makna persatuan nasional, menghidupkan kembali perhatian terhadap masalah pengungsi, dan memperkuat keyakinan rakyat Palestina untuk terus melawan.
Kunjungan ini terhitung sangat bermakna, sarat dengan pesan-pesan politik yang sangat penting, di saat yang genting ini ketika beberapa negara Arab bergegas untuk melakukan normalisasi dengan musuh bersama yaitu Zionis.
Faksi-faksi tersebut menekankan simbolisme Haniyeh sebagai pemimpin Palestina dan signifikansi nasional yang memiliki tempat di antara rakyat dan bangsa Palestina.
(T:NA/S: Palinfo)
