Washington, SPNA – 50 Organisasi Amerika Serikat bekerjasama dengan organisasi Islam dan Palestina berencana mengggelar aksi demo di depan Gedung Putih, Selasa mendatang 15 September 2020.
Berdasarkan keterangan salah satu pemimpin aksi tersebut Dr. Sinan Syaqdeh demonstrasi tersebut menentang normalisasi antara Uni Emirat Arab dan Israel yang dimediasi oleh Donald Trump, seperti dilansir surat kabar resmi Palestina, Wafanews, Kamis (10/09).
Dia menambahkan, aksi ini untuk menegaskan penolakan keras atas kerjasama negara Arab dan Israel selama Palestina masih belum memperoleh kemerdekaan dan hidup dalam penjajahan.
Dia menilai bahwa normalisasi Arab – Israel hanya akan menguntungkan Donald Trump yang pernah menjanjikan hal ini saat kampanye, meskipun Trump sendiri menghadapi gelombang protes di negaranya.
Agustus lalu, Presiden AS mengumumkan Kesepakatan normalisasi hubungan antara negara pendudukan dan Uni Emirat Arab (UEA) telah dicapai.
Menurut Trump, kesepakatan ini merupakan langkah signifikan untuk membangun Timur Tengah yang lebih damai, aman dan makmur," kata Trump kepada wartawan dalam acara yang diatur dengan tergesa-gesa di Oval Office tersebut. "Sekarang es telah pecah, saya berharap lebih banyak negara Arab dan Muslim akan mengikuti jejak Uni Emirat Arab."
Gedung Putih mengatakan perjanjian itu akan membuat 'Israel' menangguhkan rencananya untuk mencaplok wilayah Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Hingga saat ini Israel belum memiliki hubungan diplomatik dengan negara-negara Teluk Arab.
Para pemimpin Palestina dilaporkan terkejut dengan kesepakatan ini. Seorang juru bicara Presiden Mahmoud Abbas mengatakan, kesepakatan itu sama dengan "pengkhianatan", dan Palestina segera menarik duta besarnya dari UEA .
Sementara itu, "Turki mengecam UEA karena menormalisasi hubungan dengan Israel adlah pengkhianatan "munafik" atas perjuangan Palestina.“
(T.RS/S:Wafanews)