Menteri Kesehatan Palestina: Israel Rusak 100.000 Alat Tes COVID-19 yang Dikirim ke Palestina

Sebelumnya, otoritas pendudukan telah melarang peralatan tersebut masuk dari Yordania menuju Palestina beberapa hari lalu, meskipun telah ada koordinasi dengan PBB.

BY Edited Wed,23 Sep 2020,02:15 AM

Ramallah, SPNA - Menteri Kesehatan Mai Al Kila mengatakan bahwa otoritas pendudukan Israel merusak 100.000 alat tes COVID-19 setelah melarangnya masuk dari Yordania menuju Palestina beberapa hari lalu. Meskipun pengiriman alat tersebut telah berkoordinasi dengan PBB.

"Hal ini menyebabkan (Palestina) kekurangan alat uji virus Corona," katanya dalam wawancara dengan radio The Voice of Palestine, Selasa (22/09/2020).

Dia menambahkan bahwa Kementerian Kesehatan akan bekerja untuk merasionalisasi konsumsi penyeka yang tersedia, mencatat bahwa pengujian saat ini hanya terbatas pada kontak tingkat pertama. Dia juga menunjukkan bahwa jumlah alat tes yang cukup diharapkan tiba pada hari Rabu, sementara 20.000 alat tes telah tiba di Jalur Gaza dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin.

Menkes menegaskan, upaya penanggulangan penyebaran virus Corona dilakukan melalui dua bagian; Surveilans Epidemiologi dan Terapi.

Saat seluruh dunia berjuang menhadapi mewabahnya COVID-19, Israel terus melakukan serangannya terhadap Palestina, tak terkecuali dalam bidang kesehatan. Pada Juli lalu, tentara Israel menghancurkan pos pemeriksaan keamanan Palestina yang digunakan sebagai tempat pengujian COVID-19 di Tepi Barat yang diduduki, seperti diberitakan Wafa.

Pos pemeriksaan itu didirikan oleh pasukan keamanan Palestina di pintu masuk kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki untuk mencegah penyebaran virus.

(T.RA/S: QNN)

leave a reply
Posting terakhir

Israel Sita Dana Senilai 4 Juta Dolar yang Diduga Dikirim Iran ke Hamas

Israel mengklaim bahwa proses transfer dana tersebut ke Hamas dilakukan melalui sebuah perusahaan pertukaran. Dana yang disita ini menurut Israel akan ditujukan untuk pembangunan infrastruktur militer gerakan perlawanan Hamas di Jalur Gaza, termasuk produksi senjata, dan pembayaran gaji kepada anggotanya.