Riyadh, SPNA - Arab Saudi, Selasa (29/09/2020), mengumumkan langkah-langkah baru pelaksanaan umrah, yang ditangguhkan selama enam bulan akibat wabah COVID-19.
Sebagai bagian pencegahan COVID-19, barikade yang ditempatkan di sekitar Ka'bah dan Hajar Aswad akan tetap di tempatnya dan pengunjung akan dilarang menyentuhnya, kantor berita resmi SPA melaporkan.
Masjid al-Haram, tempat Ka'bah berada, akan didesinfeksi 10 kali sehari, kata SPA, seraya menambahkan bahwa ruang karantina sudah disiapkan untuk pengunjung yang menunjukkan gejala COVID-19.
Pekan lalu, Arab Saudi mengumumkan bahwa secara bertahap akan mencabut larangan perjalanan terkait COVID-19 untuk umrah mulai awal bulan Oktober.
Keputusan untuk mengizinkan dimulainya kembali Umrah, atau haji kecil yang dilakukan oleh umat Islam, muncul setelah penangguhan selama hampir enam bulan.
Mulai 4 Oktober, warga Saudi dan penduduk asing kerajaan akan diizinkan untuk melakukan umrah di Masjid al-Haram, atau Masjid Agung, di Makkah dengan kapasitas 30% atau 6.000 orang per hari.
Sementara itu, pada 18 Oktober, kerajaan Teluk itu akan mengizinkan 15.000 jemaah haji setiap hari untuk melakukan umrah dan sholat di Al-Masjid al-Nabawi, atau Masjid Nabawi, di Madinah.
SPA mengatakan, jamaah lokal dan internasional yang datang untuk umrah dan beribadah akan diterima mulai 1 November, sedangkan Masjid al-Haram dan Al-Masjid al-Nabawi akan dibuka untuk ibadah dalam kapasitas penuh dengan mengambil langkah-langkah perlindungan COVID-19.
Karena pandemi, haji tahun ini terbatas untuk mereka yang tinggal di Arab Saudi, dan jemaah haji dari luar negeri tidak diterima.
(T.RA/S: MEMO)